Sabtu, 14 Februari 2015

ANCAMAN UMAT ISLAM DALAM MENGHADAPI ZAMAN MODERN


Oleh Rosilawati Febten


Assalamualaikum wr.wb.
Saudaraku dewasa ini ummat Islam banyak mendapat berbagai macam tantangan, perlawanan, dan pengaruh yang serius dari musuh-musuh Islam, baik yang dilakukan secara terang-terangan dalam bentuk penindasan-penindasan sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yahudi dan negara-negara lainnya, termasuk yang dilakukan oleh orang-orang barat terhadap negara-negara Islam khususnya Timur Tengah, maupun yang secara samar-samar namun pasti, yaitu merusak kebudayaan ummat Islam, sehingga umat Islam lebih cenderung berorientasi kepada kebudayaan orang-orang kafir daripada meruju’ sunnah-sunnah Nabawiyyah.

Bahkan semua tadi dilakukan oleh kaum Muslimin dengan pergaulan, cara berpakaian maupun mengkonsumsi makanan-makanan yang dibuat oleh orang kafir yang tidak jelas Halal Haramnya.
Musuh Islam terutama Yahudi dan Nashroni tidak bakal berdiam diri jika kaum Muslimin di muka bumi ini masih eksis mengamalkan ajaran-ajaran murni yang diambil dari inti sari Al-Qur’an dan hadits Nabawi.

Allah swt. telah mensifati musuh-musuh Islam tersebut dalam Al-Qur’an sebagai berikut:“Orang-orang Yahudi dan Nashroni tidak bakalan rela/ senang kepada kamu hingga kamu mengikuti (ajakan agama mereka)”.
Musuh-musuh Islam sangat jeli melihat kelemahan kaum Muslimin dan mereka benar-benar memahami sendi-sendi utama kaum Muslimin, yang mana apabila kaum Muslimin sudah meninngalkan sendi-sendi tersebut pastilah lambat laun Islam akan tumbang dan yang ada hanyalah sebatas nama saja. “Islam hanya tinggal namanya saja”.
Di antara sendi-sendi Islam dijadikan sasaran utama mereka untuk dijauhkan dari kaum Muslimin adalah sabda Nabi saw.:
“Aku tinggalkan pada kalian dua perkara yang mana apabila kalian berpegang teguh pada keduanya, niscaya kalian tidak bakal tersesat selama-lamanya sesudah aku wafat: Kitabulloh (Al-Qur’an) dan Sunnah Rosul-Nya (Hadits)”.

Bermula dari kejadian perang salib yang berakhir pada abad ke-13, orang Nashroni menyadari bahwa umat Islam tidak dapat ditundukkan dengan perang fisik. Maka mereka merubah strategi dengan gerakan non fisik, yaitu mengarah pada kehancuran pada ide-ide Islam, baik dengan cara pembatasan gerak da’wah Islam maupun pembaharuan ide-ide Islam sehingga tampak samar (keberadaannya menjadi kabur dan meragukan).
Bersamaan dengan itu bergaerak pula orang-orang Yahudi, Atheis, Paganis dan orang-orang munafiq yang sejak semula memusuhi Islam, membuat satu langkah bersama-sama untuk menghancurkan Islam. Mereka bersepakat dalam satu strategi yang terkenal dengan istilah Ghozwul Fikri (perang pemikiran).
Seorang pemimpin partai liberal Inggris yang bernama Glad Stone mengingatkan teman-temanya dalam suatu pertemuan: “Selama kitab ini (seraya mengangkat Al-Qur’an dengan tangannya ke atas) masih ada di muka bumi (dipelajari oleh kaum Muslimin), maka jangan harap mampu menundukkan kaum Muslimin”.
Karena itu banyak sekali cara mereka dalam usaha menjatuhkan kaum Muslimin dari Al-Qur’an yang semestinya untuk landasan kehidupan sehari-hari. di antaranya mereka berusaha keras untuk memasarkan di kalangan kaum muslimin “4S” (Sing, Sex, Sport, Smoke) demikian juga “4F” (Fun, Fashion, Food, Faith) dengan tujuan agar kaum Muslimin melupakan kitab pegangan utama “Al-Qur’an”serta tuntunan Nabi saw. lewat “hadits-hadits Nabawiyyah”.

Ternyata Ghozwul Fikri ini dianggap paling efektif oleh musuh-musuh Islam, karena itu tidak heran jika umat Islam dewasa ini banyak yang tidak mempelajari agama Islam secara benar dan mendalam bahkan dengan jujur banyak ditemui di dalam rumah tangga umat Islam:
SING : Musik dengan berbagai instrumennya.
SEX : Gambar-gambar pornografi, dan film-film yang ditayangkan di televisi tidak jarang yang mengandung unsur pornografi.
SPORT : Kegilaan terhadap olahraga yang tamapknya secara dlohir membawa kebaikan bahkan mengangkat nama bangsa jika berprestasi, namun yang sering dilupakan oleh kaum Muslimin adalah pakaian diberbagai cabang olahraga yang tidak mencerminkan kultur Islam, yaitu tidak menutupi aurat, baik putra maupun putri, belum lagi efen-efen olahraga yang digelar tanpa memperhatikan waktu sholat, di antaranya sepak bola yang diiringi ulah sporter.
SMOKE : Rokok, sudah umum baik di kalangan tua maupun muda, di kalangan awam, intelektual maupun kaum santri bahkan kebanyakan kaum Muslimin adalah pecandu rokok yang hukumnya menurut pendapat jumhur adalah Makruh, sedangkan arti makruh adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah swt. dan Rasul-Nya, khususnya makruh yang dapat merusak kesehatan, bahkan menurut sebagian Ulama’ hukum merokok adalah haram atau paling tidak makruh tahrim yang artinya makruh yang mendekati keharaman.
F U N : Lawakan, tontonan-tontonan yang lucu yang mengajak pemirsanya bergelak tawa banyak terjadi di mana-mana, ditelevisi, panggung-panggung, dll. Bahkan yang memprihatinkan Da’wah atau ceramah agamapun sudah banyak diselingi lawakan-lawakan yang terkadang justru porsi lawakannya lebih banyak dari pada isi fatwa-fatwanya.
FASHION : Dalam menentukan pakaian terutama di kalangan generasi muda, mereka berkiblat kepada kebiasaan orang-orang kafir (orang-orang barat), misalnya memilih baju beserta aksesorisnya atau gaya rambut yang tifdak mencerminkan Islam sedikitpun, khususnya untuk menutupi aurat di kalangan wanita.
F O O D : Berbagai macam makanan jadi, yang siap di hidangkan dan dinikmati, diproduksi oleh pabrik pabrik yang tidak jelas halal haramnya. Padahal Rosulullah Saw. bersabda yang artinya: “ yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, diantara keduanya ada perkara yang syubhat (meragukan) yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang, barang siapa yang terjerumus dalam perkara yang syubhat (tidak jelas halal haramnya)sungguh ia telah terjerumus dalam keharaman”.
FAITH : Kepercayaan, yang dimaksud adalah faham-faham yang dikembangkan oleh orang-orang kafir seperti Libralisme, Komunisme,Orientalisme,Zionisme, Sekuralisme, Kapitalisme, Nasionalisme, Westernisasi, Kristenisasi, Emansipasi, Karirisasi, pemberlakuan HAM melebihi ketentuan hukum syara’ sesuai yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Sebagai contoh yang perlu direnungkan secra jujur oleh kaum Muslimin akan keberhasilan musuh-musuh Islam adalah permisalan sebagai berikut:
“Jika ada seorang Muslim sedang santai di kamar, lantas disodori dua kaset beserta tape recordernya, yang satu kaset Tartil Al-Qur’an dan yang satu lagi kaset musik yang sesuai seleranya, kira-kira, kemungkinan besar yang diputar berulang-ulang kaset yang mana?”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar