BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
bagi kehidupan umat
manusia merupakan kebutuhan
mutlak yang harus dipenuhi
sepanjang hayat. Tanpa
pendidikan sama sekali
mustahil suatu kelompok
manusia dapat hidup
berkembang sejalan dengan
aspirasi (cita-cita) untuk
maju, sejahtera dan
bahagia menurut konsep
pandangan hidup mereka.
Pendidikanpun
merupakan cita-cita 17 Agustus 1945
yang temaktup dalam
sila kelima dalam
pancasila yaitu “keadilan sosial
bagi rakyat indonesia”
artinya jika dikaitkan
dengan pendidikan bahwa
keadilan pendidikan harus
merata bagi seluruh
rakyat indonesia. Maka
dari itu dibuatlah
Undang-undang Sisdiknas No
20 tahun 2003
yang salah satu
babnya membahas tentag hak dan
kewajiban warga negara,
orang tua, masyarakat dan
pemerintah.
Pendidikan bagi
bangsa yang sedang
berkembang seperti bangsa Indonesia saat
ini merupakan kebutuhan
mutlak yang harus
dikembangkan sejalan dengan
tuntutan pembangunan secara
tahap demi tahap.
Bila melihat pengertian
pendidikan dari segi
bahasa, maka jika
kita melihat kepada
bahasa arab maka
kata Arabnya adalah “Tarbiyah”. Dan
jika kita melihat
dari pengertian istilah,
pengertian pendidikan seperti
yang lazim dipahami
sekarang belum terdapat
di zaman Nabi.
Tetapi usaha dan
kegiatan yang dilakukan
oleh Nabi dalam
menyampaikan seruan agama
dengan berdakwah, menyampaikan
ajaran, memberi contoh,
melatih keterampilan tersebut,
memberi motivasi dan menciptakan
lingkungan sosial yang
mendukung pelaksanaan ide
pembentukan pribadi muslim itu,
telah mencakup arti
pendidikan dalam pengertian
sekarang. Menurut Undang-Undang
No.20 Tahun 2003
(Sisdiknas, pasal 3) pendidikan
nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi
manusia yang beriman
dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis
serta bertanggung jawab
Sekian banyak komponen
pendidikan salah satunya
adalah guru (pendidik) merupakan
komponen pendidikan terpenting,
terutama dalam mengatasi
berbagai masalah pendidikan.
Dalam kaitan ini
Mochtar Buchori dalam buku Faturahman (2012:161) mengatakan
bahwa yang akan dapat
memperbaiki situsi pendidikan
pada akhirnya dari
guru (pendidik) yang
sehari-hari bekerja dilapangan.
Guru adalah pendidik
profesional, karenanya secara
implisit ia telah
merelakan dirinya menerima
dan memikul sebagian
tanggung jawab pendidikan
yang terpikul dipundak
orang tua. Mereka
ini, tatkala menyerahkan
anaknya ke sekolah, sekaligus
melimpahkan sebagian tanggung
jawab pendidikan kepada
guru. Hal itupun
menunjukan pula bahwa
orang tua tidak mungkin
menyerahkan anaknya kepada
sembarangan guru atau
sekolah karena tidak
sembarangan orang dapat
menjadi guru.
Untuk menjadi guru
profesional harus mempunyai
beberapa kompetensi yang salah
satunya adalah kompetensi
pedagogik.
Kompetensi pedagogik
itu sendiri menurut (E. Mulyasa, 2011:75)
“kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik, yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan
pengmbangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya”.
Kondisi
belajar-mengajar yang efektif
adalah adanya minat
dan perhatian siswa
dalam belajar. Minat
merpakan suatu sifat
yang relatif mantap pada
diri seseorang. Minat
ini besar sekali
pengaruhnya terhadap belajar
sebab minat seseorang
akan melakukan sesuatu
yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa
minat seseorang tidak
mungkin melakukan sesuatu.
Misalnya seorang anak
menaruh minat terhadap
bidang kesenian, maka ia
akan berusaha
untuk mengetahui lebih banyak
tentang kesenian (Uzer Usman,
2013: 27).
Hilgard memberi rumusan
tentang minat adalah sebagai berikut: ‘interest is
persisting tendency to pay attention
to and enjoy
some activity or content’
(minat
adalah yang dapat membuat perhatian
dan membuat enjoy dalam beraktifitas)
Dan pada intinya,
kompetensi paedagogik sangat
berpengaruh terhadap
minat belajar siswa,
karena kompetensi paedagogik
guru merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi
minat belajar siswa.
Dan hal ini
diperkuat teori E.Mulyasa
bahwa ‘tugas guru yang paling
penting utama adalah bagaimana
mengkondisikan lingkungan
belajar yang menyenangkan, agar dapat membangkitkan rasa ingin tahu
semua peserta didik
sehingga timbul minat
dan nafsu unutk belajar’
(2002:187).
Tetapi kenyataannya
penulis menemukan penomena di
Madrasah Aliyah Negeri
Cabangbungin Bekasi bahwa
guru Madrasah Aliyah
Negeri Cabangbungin Bekasi
sudah memiliki kompetensi
pedagogik yang baik yaitu
mampu mengelola pembelajaran,
mampu memahami peserta
didik, mampu membuat perencanaan,
mampu melaksanakan pembelajaran
mendidik dan logis,
mampu memanfaatkan teknologi
pembelajaran, mampu mengevaluasi
hasil belajar dan
dapat mengembangkan peserta
didik, tetapi tidak
bisa membuat siswa
untuk berminat belajar.
. Hal ini dibuktikan
siswa-siswinya tidak berminat
mengikuti pelajaran seperti
tidak adanya perhatian
saat guru menjelaskan
pelajaran, pengetahuan
tentang pelajaran sangat
kurang saat guru
mengajukan pertanyaan tidak
ada yang menjawab, motivasi
bertanya ketika tidak
mengerti sangat kurang
dan kebutuhan-kebutuhan belajar seperti
LKS atau buku paket
jarang dibawa.
Oleh karena itu,
penulis merasa tertarik dan memandang
penting untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi
Pedagogik Guru Terhadap
Minat Belajar Siswa Di
Madrasah Aliyah Negeri
Cabangbungin Bekasi ”
B.
Rumusan Masalah
Dalam suatu penelitian
rumusan masalah merupaka
hal yang penting
dan akan menentukan
arah suatu penelitian
itu sendiri. Dengan
demikian rumusan masalah
yang jelas dapat digunakan
sebagai pedoman dalam
menentukan langkah selanjutnya.
Berangkat dari latar
belakang masalah diatas, dapat
disusun rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah kompetensi pedagogik
guru di Madrasah
Aliyah Negeri Cabangbungin Bekasi
?
2.
Bagaimanakah minat belajar
siswa Di Madrasah
Aliyah Negeri Cabangbungin Bekasi ?
3.
Bagaimanakah pengaruh kompetensi
pedagogik guru terhadap minat
belajar siswa Di Madrasah
Aliyah Negeri Cabangbungin
Bekasi ?
C.
Tujuan Penelitian
Setelah rumusan masalah selesai dirumuskan
maka pada hakikatnya
kita mempunyai inti dari
tujuan penelitian yang
dilakukan. Tujuan penelitian
ini dicantumkan dengan
maksud agar kita
ataupun pihak lain
yang membaca laporan
penelitian ini memahami
kondisi yang sesungguhnya.
Adapun tujuan
penelitiannya adalah:
1.
Mengetahui kompetensi pedagogik
guru di Madrasah
Aliyah Negeri Cabangbungin Bekasi
2.
Mengetahui minat belajar
siswa Di Madrasah
Aliyah Negeri Cabangbungin
Bekasi
3.
Mengetahui pengaruh kompetensi
pedagogik guru terhadap
minat belajar siswa Di
Madrasah Aliyah Negeri
Cabangbungin Bekasi
D.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan
suatu dasar dalam
suatu penelitian yang
terlahir dari hasil
pemikiran dan penalaran
peneliti terhadap teori-teori
para ahli mengenai
maslah yang sedang
diteliti.
Sebenarnya pengertian
kompetensi sangat banyak
adapun kompetensi guru merupakan
“kemampuan seorang guru
dalam meaksanakan kewajiban-kewajibannya secara
betanggung jawab dan
layak” (Uzer Usman,2013:14)
Berdasarkan pendapat (E. Mulyasa, 2013:42) kompetensi pedagogoik
“kemampuan
mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta
didik, perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya”.
Sedangkan minat
adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati
seseorang, diperhatikan terus-menerus
yang diserta dengan
rasa senang. Jadi
berbeda dengan perhatian,
karena perhatian sifatnya
sementara (tidak dalam
waktu yang lama)
dan belum tentu
diikuti dengan perasaan
senang, sedangkan minat selalu
diikuti dengan perasaan
senang dan dari
situ diikuti dengan
perasaan puas. Selain
itu minat (interest)
berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu.
Menurut Reber
(1988:152) ‘minat tidak
termasuk istilah populer dalam
pisikologi karena ketergantungannya yang
banyak pada faktor-faktor
internal lainnya seperti:
pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi
dan kebutuhan’.
Mengingat pentingnya
minat dalam belajar,
seorang tokoh pendidikan
lain dari belgia, yakni
Ovide Decroly (1871-1932), mendasarkan sistem
pendiddikannya pada suatu minat
yang pada umumnya
dimiliki semua orang,
yaitu minat terhadap
makanan, perlindungan terhadap
pengaruh iklim (pakaian dan rumah),
mempertahankan diri terhadap
macam-macam bahaya dan musuh,
bekerja sama dalam
olahraga.
Skema kerangka
pemikiran penelitian Pengaruh
Kompetensi Paedagogik Guru
Terhadap Minat Belajar Siswa Di
Madrasah Aliyah Negeri
Cabangbungin Bekasi
PENGARUH
|
Minat
(Variabel
Y)
(Menurut Reber 1988)
1. Pemusatan
Perhatian,
2.
Keingintahuan,
3.
Motivasi dan
4. Kebutuhan’.
|
RESPONDEN
|
Kompetensi
Paedagogik Guru
(Variabel X)
E. Mulyasa (2013:42)
1. Kemampuan Mengelola Pembelajaran
2. Pemahaman Terhadap Peserta Didik
3. Perncanaan
Pembelajaran
4. Pelaksanaan Pembelajaran yang
mendidik dan dialogis
5. Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran
6. Evaluasi
Hasil Belajar
7. Pengembangan Peserta
Didik
|
E.
Hipotesis
“Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, di
mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara,
karena jawaban yang
didasarkan pada teori
yang relevan, belum
berdasarkan pada fakta-fakta
emperis yang diperoleh
melalui pengumpulan data” (Sugiyono, 2013:96).
Penulis menggunakan hipotesis
karena dalam penelitiannya
akan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Selanjutnya penulis
menggunakkan hipotesis statistik,
karena penelitian akan
bekerja dengan sampel.
Berdasarkan kerangka
pemikiran yang telah
dipaparkan dapat disusun
hipotesis, yaitu:
Ha: Adanya
pengaruh yang signifikan
kompetensi pedagogik terhadap minat belajar siswa Di Madrasah Aliyah
Negeri Cabangbungin
Bekasi
Ho: Tidak ada
pengaruh yang signifikan
kompetensi pedagogik terhadap
minat belajar siswa Di Madrasah
Aliyah Negeri Cabangbungin
Bekasi
F.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif.
Dengan metode ini
diharapkan penulis tidak
hanya mengumpulkan data,
akan tetapi disertai
pengolahan dan penafsiran
serta pengambilan keputusan
yang dilengkapi dengan
penggunaan teknik statistik.
Untuk menunjang keberhasialan
dalam penelitian ini,
penulis menggunakan alat
pengumpulan data yaitu Angket,
yaitu suatu daftar
yang berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh
data yang berupa
jawaban dari responden, Angket yang penulis
susun untuk lebih menguatkan data yang telah
ada.
Selanjutnya untuk
memperoleh data tentang
hubungan antara kedua variabel
jika datanya normal menggunakan
rumus korelasi product moment (product of
moment correlation) yaitu,
untuk mencari korelasi atau
hubungan antara dua variabel
dengan rumus sebagai
berikut:
Ö(N.å x2 – (å x)2) ´ (N.å U2 – (å U)2)
Keteangan :
rxy = Angka Indeks
Korelasi “r” Prodact
Moment
N = Number of
Cases (jumlah siswa)
å XY = Jumlah Hasil
Perkalian antara Skor
“X” dari ”Y”
å X = Jumlah Seluruh
Skor “X”
å Y =
Jumlah Seluruh Skor
“Y”
Dan jika data yang di
peroleh tidak normal maka menggunakan rumus Rank Oreder dengan
ketentuan:
Ha = Ada hubungn
signifikan antara kompetensi
pedagogik guru terhadap
minat belajar siswa di
Madrasah Aliyah Negeri
Cabangbungin
Bekasi
Ho = Tidak ada
hubungan signifikan antara kompetensi
paedagogik guru terhadap
minat belajar siswa
di Madrasah Aliyah
Negeri Cabangbungin Bekasi Dan dilanjutkan dengan mencari rs hitung dengan rumus
rs= 1- 6 åd2
n (n2-1)
Dan
dilanjutkan mencari Z hitung dengan rumus
Ö n-1
G.
Lokasi, Populasi dan
Sampel Penelitian
1.
Lokasi
Adapun penulis
mengambil penelitian ini
bertempat di Madrasah
Aliyah Negeri Cabangbungin
Kabupaten Bekasi dikarenakan
belum adanya penelitian
di tempat ini
dengan judul yang
sama dengan penulis, dilokasi ini juga
terdapat hal yang
perlu diteliti mengenai
jenjang pendidkan orang tua
terhadap minat siswa
melanjutkan pendidikan keperguruan
tinggi agama islam
dan banyak sekali
data yang penulis
dapatkan di Madrasah
Aliyah Negeri Cabangbungin
Kabupaten Bekasi dan
lokasi penelitian ini
juga dekat dengan
tempat tinggal penulis
sehingga penulis memilih
lokasi ini untuk penelitian.
2.
Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari
objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan
karakteristik yang ditetapkan
oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya” (sugiyono, 2013:117).
Populasi penelitian ini
adalah seluruh guru
27 orang dan
peserta didik Madrasah
Aliayah Negeri Cabangbungin
Kabupaten Bekasi sebanyak
217 peserta didik.
3.
Sampel
Maka untuk
sampel variabel X diambil
secara keseluruhan jumlah guru
yaitu 27 orang
dan untuk varibel
Y diambil sampel 12.5 %
dari populasi yaitu
12.5% x 217 peserta
didik = 27,125 atau
dibulatkan menjadi 27
peserta didik.
boleh minta panduan skripsi mifda?
BalasHapus