Minggu, 08 Februari 2015

Nasehat Kepada Para Gadis Remaja

NASEHAT II


oleh Rosilawati febten 29 Oktober 2013 pukul 3:51

Dengan terbata-bata dan diiringi linangan air mata penyesalan seorang remaja putri bertutur: “Peristiwa ini bermula hanya dari pembicaraan melalui telepon antara diriku dengan seorang pria, lalu berlanjut membuahkan kisah cinta di antara kami. Ia merayu bahwa dirinya sangat mencintaiku dan ingin segera meminangku. Dia berharap dapat bertemu muka denganku, namun aku sungguh merasa keberatan, bahkan aku mengancam ingin menjauhi dirinya, kemudian menyudahi hubungan ini. Akan tetapi aku tak kuasa melakukan itu. Maka aku putuskan dengan mengirimkan fotoku dalam sebuah surat cinta yang semerbak dengan wangi aroma bunga mawar.

Gayung bersambut suratku pun dibalas olehnya, dan semenjak itu kami sering saling kirim surat. Suatu ketika melalui surat, ia mengajakku untuk keluar pergi berduaan, aku menolak dengan keras ajakan itu. Tetapi ia balik mengancam akan membeberkan semua tentang diriku, foto-fotoku, surat cintaku, dan obrolanku dengannya selama ini melalui telepon, yang ternyata ia selalu merekamnya. Aku benar-benar dibuat tak berdaya oleh ancamannya.

Akhirnya aku pun pergi keluar bersamanya dan berharap dapat pulang kembali ke rumah dengan secepatnya. Memang aku pun akhirnya pulang, namun sudah bukan sebagai diriku yang dulu lagi, aku telah berubah. Aku kembali ke rumah dengan membawa aib yang berkepanjangan, dan suatu ketika kutanyakan kepadanya, “Kapan kita akan menikah?” Apakah tidak secepatnya? Namun ternyata jawaban yang ia berikan sungguh menyakitkan, dengan nada menghina dan merendahkanku ia berkata, “Aku tak mau menikah dengan wanita rendahan sepertimu!”

Wahai saudariku tercinta!
kini engkau tahu bagaimana akhir dari hubungan kami yang jelas-jelas terlarang dalam agama ini. Oleh karena itu waspada dan berhati-hatilah jangan sampai engkau terjerumus dalam hubungan semacam itu. Jauhilah teman yang buruk perangai, yang suatu saat bisa saja ia menjerumuskanmu lalu menyeretmu ke dalam pergaulan yang rendah dan terlarang. Ia hiasi itu semua sehingga seakan-akan menarik dan merupakan hal biasa yang tidak akan berakibat apa-apa, tak akan ada aib dan lain sebagainya.

Jangan percaya omongannya, sekali lagi jangan gampang percaya! Itu semua tak lain adalah tipu daya yang dilancarkan oleh syetan dan teman-temannya. Dan jika engkau tak mau berhati-hati maka sungguh hubungan haram itu akan berakibat sebagaimana yang telah kusebutkan di atas atau bahkan lebih parah dan menyakitkan lagi.

Berhati-hatilah jangan sampai engkau terpedaya dengan bujuk rayu para laki-laki pendosa itu yang kesukaannya hanya mempermainkan kehormatan orang lain. Mereka adalah pembohong, pendusta dan pengkhianat, walau salah satu dari mulut mereka terkadang menyampaikan kejujuran dan keikhlasan. Apa yang diinginkan mereka adalah sama, dan semua orang yang berakal mengetahui itu, seakan tiada yang tersembunyi. Berapa kali kita mendengarkan, demikian juga selain kita tentang perilaku keji mereka terhadap para gadis remaja.

Namun sayang seribu sayang bahwa sebagian para gadis tak bisa mengambil pelajaran dari peristiwa memalukan yang menimpa gadis lainnya. Mereka tak mempercayai segala ucapan dan nasehat yang diberikan kecuali setelah peristiwa itu benar-benar menimpa, dan setelah terlanjur menjadi korban kebiadaban lelaki amoral itu. Tatkala musibah dan aib yang mencoreng muka telah terjadi, maka ketika itulah ia baru terbangun dari keterlenaannya, timbullah penyesalan yang mendalam atas segala yang telah dilakukannya. Ia berangan-angan agar aib, derita, dan kegetiran itu segera berakhir, namun musim telah berlalu dan segalanya telah terjadi,yang hilang tiada mungkin kembali! “Mengapa semua jadi begini?”

Saudariku Tercinta!
Bagi yang terlanjur jatuh dalam hubungan yang haram dan terlarang, jika mau berpikir maka tentu ia akan menjauhi cara seperti itu sejak awal mulanya. Sehingga tak seorang pun bisa mengajaknya demikian berpetualang dalam cinta. Sebab dalam petualangan tersebut mempertaruhkan sesuatu yang paling mulia yang merupakan lambang harga diri dan kesucian wanita. Jika sekali telah hilang, maka tak akan mungkin kembali selamanya. Wanita mana yang menginginkan agar miliknya yang paling berharga hilang begitu saja dengan sia-sia demi kesenangan sekejap? Lalu setelah itu kembali ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat dalam keadaan terhina dan tersisih tiada mampu mendongakkan kepala?

Tiada lagi laki-laki yang mengingin kannya, hidup terkucil dan penuh kerugian yang selalu mengiringi sisa umurnya. Hatinya makin teriris manakala melihat teman sebayanya atau yang lebih muda telah menjadi seorang istri, seorang ibu rumah tangga dan pendidik generasi muda.

Oleh karena itu wahai saudariku,
pikirkanlah semua ini! Jauhilah olehmu hubungan muda-mudi yang melanggar aturan agama agar engkau tidak menjadi korban selanjutnya. Ambillah pelajaran dari peristiwa yang menimpa gadis selainmu, dan jangan sampai engkau menjadi pelajaran yang diambil oleh mereka. Ketahuilah bahwa wanita yang terjaga kehormatannya itu sangatlah mahal, jika ia mengkhianati dan tak menjaga kehormatan itu, maka kehinaanlah yang pantas baginya. Tetaplah engkau pada kondisi jiwamu yang suci dan mulia dan janganlah sekali-kali engkau membuatnya hina serta menurunkan martabat dan ketinggian nilainya.

Jangan kau kira bahwa untuk mendapatkan seorang suami yang baik hanya dapat diperoleh melalui obrolan lewat telepon ataupun pacaran dan pergaulan bebas. Banyak di antara mereka yang jika dimintai pertanggung jawaban agar segera menikah justru mengatakan:
Bagaimana mungkin aku menikahi wanita sepertinya.
Bagaimana pula aku rela dengan tingkah laku dan caranya.
Bagi wanita yang telah mengkhianati kehormatannya sehari saja.
Maka tiada mungkin bagi diriku untuk memperistrinya. 

Bila engkau tak menginginkan jawaban yang menyakitkan seperti ini maka jangan sekali-kali menjalin hubungan terlarang, cegahlah sedini mungkin. Selagi dirimu dapat mengen-dalikan segala urusan yang menyangkut pribadimu, maka kemuliaan dan harga diri akan terjaga. Carilah suami dengan cara yang baik dan benar, sebab kalau toh engkau mendapatkannya dengan cara gaul bebas dan cara-cara lain yang tidak benar, maka biasanya akan berakibat tersia-sianya rumah tangga dan bahkan perceraian. Rata-rata kehidupan mereka dipenuhi oleh duri, saling curiga, menuduh, dan penuh ketidakpercayaan.

Jangan kau percayai propaganda sesat yang berkedok kemajuan zaman atau mereka yang menggembar-gemborkan kebebasan kaum wanita yang mengharuskan menjalin cinta terlebih dahulu sebelum menikah. Janganlah terkecoh, sebab cinta sejati tak akan ada kecuali setelah menikah. Sedang selain itu, maka pada umumnya adalah cinta semu, hanya mengikuti angan-angan dan fatamorgana, sekedar menuruti kesenangan, hawa nafsu, dan pelampiasan emosi belaka.

Ingatlah bahwa kehidupan dunia ini sangatlah singkat dan sementara, mungkin sebentar lagi engkau akan meninggalkannya. Maka jika ternyata engkau telah terkhilaf dengan dosa-dosa segera saja bertaubat memohon ampunan sebelum ada dinding penghalang antara taubat dengan dirimu. Demi Allah nasihat ini kusampaikan dengan tulus untukmu dan itu semua semata-mata karena rasa sayang dan cintaku kepadamu.

Sumber: Buletin Darul Wathan “nihayatu fatah”

Seuntai Nasihat Untuk Saudariku Terkasih
Saudariku…..
Sesungguhnya kejadianmu terlalu unik Tercipta dari tulang rusuk Adam yang bengkok menghiasai taman-taman indah
Lantas menjadi perhatian sang kumbang. Kau umpama sekuntum bunga Harum aromamu bisa menarik perhatian sang kumbang untuk mendekatimu

Namun…..
Tidak semua bunga senang untuk didekati oleh sang kumbang Lantaran duri yang memagari dirinya umpama mawar
Dari kejauhan sudah tercium akan keharumannya Serta kilauan warnanya yang memancar indah Mengundang kekaguman terhadap sang kumbang Tapi awas duri yang melingkari Bisa membuatkan sang kumbang berfikir beberapa kali untuk mendekatinya

Saudariku…..
Aku suka sekiranya kau seperti mawar Yang tercermin pada setiap diri mujahidah Bentengilah dirimu dengan perasaan malu Yang bertiangkan rasa keimanan Dan keindahan taqwa kepada Allah Hiasilah wajah mu dengan titisan wudhu
Ingatlah bahwa ciri-ciri seorang wanita solehah Ialah ia tidak melihat kepada lelaki Dan lelaki tidak melihat kepadanya.
Sesuatu yang tertutup itu lebih berharga Jika dibandingkan dengan sesuatu yang tampak

Umpama sebutir permata yang dipamerkan buat perhatian umum dengan permata yang diletakkan dalam satu tempat yang tertutup Sudah pastinya keinginan untuk melihat permata yang tersembunyi itu melebihi daripada yang terlihat.
Wanita solehah yang taat dan patuh pada Al Khaliq dalam melayari liku-liku kehidupannya Adalah harapan setiap insan yang bernama Adam……

Namun ………..
Ianya memerlukan pengorbanan dan mujahadah yang tinggi Karena ianya bercangkang nafsu Serakah materi yang bersarang dalam dirinya Lebih-lebih lagi atribut gadis modern yang ianya miliki Sudah pastinya darah mudanya memudarkan rasa keimanan yang ada Maka berhati-hatilah saudariku

Namun ingatlah saudariku….
Siapapun yang menginginkan kebaikan Maka Allah akan memudahkan baginya jalan-jalan kearah itu Yang Penting saudariku engkau mesti punyai azam, usaha dan keistiqomahan

Saudariku…..
Akuilah hakikat dirimu Menjadi fitnah kepada kebanyakan lelaki Seandainya pakaian malumu kau tanggalkan dari tubuhmu maka sudah tidak ada lagi perisai yang dapat membentingimu… Sesungguhnya nabi mengatakan tentang bahaya dirimu

“Tidak ada suatu fitnah yang lebih besar yang lebih bermaharajalela selepas wafatku terhadap kaum lelaki selain fitnah yang bersumber daripada wanita”

Oleh karena itu saudariku...
Setiap langkah dan tindakanmu Hendaklah bermanhajkan kepada Al Quran dan As Sunnah Jangan biarkan orang lain mengeksploitasikan dirimu untuk kepentingan tertentu Sesungguhnya Allah telah mengangkat martabatmu sebaris dengan kaum Adam Kau harapan ummah dalam melahirkan Para mujahid dan mujahidah Yang bisa menggoncangkan dunia dengan sentuhan lembut tanganmu..

Semoga disana mampu melahirkan rasa keagungan dan kehebatan terhadapNya dan timbul rasa cinta dan kasih pada Penciptamu……diharapkan para wanita, muslimah, siswi, perempuan, gadis yang beragama Islam khususnya, ubahlah personaliti kearahNya..dan sama-sama kita tingkatkan prestasi kita sebagai khalifah Allah..

mujahidah pendamba syahid
Kitab Hikam al-Syaikh al-Akbar*           
1. Segala anugerah yang sesuai dengan hawa nafsumu maka itu adalah ujian, dan segala ujian yang menyalahi hawa nafsumu maka itu adalah anugerah.
2. Seorang zahid bukanlah orang yang zuhud dari dirham dan dinar (harta), akan tetapi seorang zahid adalah yang zuhud dari yang selain daripada Yang Maha Perkasa (Allah).
3. Tidak akan memperoleh puncak keridhaanNYA seorang yang di dalam hatinya ada sesuatu yang selain-NYA.
4. Tidak dapat diharapkan sampai kepada Allah dari orang yang tidak mengikuti Rasululllah SAW.
5. Tidak akan faham apa yang kami katakan, kecuali orang yang telah mengikuti jejak Rasulullah SAW.
6. Janganlah engkau mengambil ilmu kecuali dari orang yang mengamalkannya.
7. Selama engkau dalam pencarian al-Haq (Allah), maka janganlah berdiri bersama  makhluk.
8. Barangsiapa yang ikhlas niatnya karena Allah semata-mata, maka Allah dan para malaikat-NYA akan melindunginya.
9. Barangsiapa yang tidak mengambil jalan ini (jalan menuju kepada Allah) daripada para rijal (ahli ma’rifah), maka ia terus berpindah dari mustahil kepada mustahil.
10. Engkau tidak akan menjadi hamba bagi Allah sedang engkau cenderung (hati) kepada sesuatu yang selain-NYA.
11. Janganlah engkau bersahabat kepada para rijal (ahli ma'rifah) melainkan orang yang halnya (perilaku lahir dan batinnya) menterjemahkan dirinya, bukan perkataannya.
12. Hakekat itu tidak dapat diucapkan oleh lisan, bahkan ia adalah perasaan batin (zauq) dan emosi yang halus (wujdan).
13.  Barangsiapa telah mengenal al-Haq (Allah), maka ia tidak lagi memerlukan makhluk.
14. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah dalam semua urusan dan taat setia kepada-NYA, maka Allah akan mendatangkan rezekinya dari sumber yang ia tidak sangka-sangka dan Allah akan melindunginya.
15. Janganlah engkau bersahabat kepada teman-teman melainkan yang jujur perkataannya.
16. Memakan yang subhat itu dapat mewariskan hati yang keras.
17. Barangsiapa yang menerima hatinya (qana’ah) dengan dunia (harta) yang sedikit, maka akan mudah baginya segala kesulitan.
18. Barangsiapa yang melazimkan zikir Allah, maka Allah akan memutuskan dia dari segala sesuatu selainNYA.
19. Taubat itu ialah meninggalkan kebiasaan membuat dosa serta melazimi istighfar.
20. Sesiapa yang jujur penumpuan hatinya menghadap kepada Allah (sidq tawajjuh) maka Allah akan memberikannya segala yang ia harapkan.
21. Barangsiapa yang takut kepada Allah sebagai Tuhannya, maka akan takut kepadanya segala yang selainNYA.

Sebuah Wejangan yang Menyentuh*        
Bismillahirohmanirrohom
Segala puji bagi Allah swt yang telah mencukupkan  orang yang bertawakkal kepada-Nya:
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) -Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (QS. Al Thalaq: 3)

Dan barangsiapa yang menyerahkan segala urusannya kepada Allah swt  maka dia akan benar dan diberikan petunjuk:Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". (QS. Gafir: 44)

Dan barangsiapa yang menjaga diri dengan perlindungan Allah maka Dia pasti menjaga dan melindunginya:Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. (QS. Yusuf: 64)

Dan barangsiapa yang berpegang teguh dengan kitab Allah swt dan sunnah Rasul -Nya maka dia akan mendapat petunjuk dan menjadikannya sebagai kekasih:Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagaikhalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya). (QS. Al Naml: 62)

Aku memuji Allah swt, memohon ampunan dan bertaubat kepada -Nya, dan barangsiapa yang datang kepada Allah swt  untuk bertaubat kepada -Nya maka Dia akan menerima taubat hamba tersebut, dan barangsiapa yang mendatangi pintu-pintu Allah Shubhanahu wa ta’alla  dengan penuh penyesalan maka hendaklah dia mendekat kepada-Nya:"Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Nisa’: 147)

Maha Suci Allah swt yang selalu turun pada setiap malam ke langit dunia, Dia menyeru para hamba-Nya, bagi orang yang bertaubat maka Aku akan menganugerahkan taubat kepadanya, untuk orang yang memohon ampunan maka Aku akan mengampuni kesalahan-kesalahannya. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah swt, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, tiada yang berhak disembah selain Dia, dengan kesaksian yang aku simpan sampai diriku bertemu dengan-Nya: "Barang siapa membawa amal  kebaikan maka baginya (pahala)sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)". (QS Al An’am: 160).

Dan aku bersaksi bahwa Muhammad saw adalah hamba dan utusan-Nya, yang telah dipilih dan diistimewakan-Nya, maka beliau adalah orang yang paling baik dalam menyembah Allah swt  dan paling mengetahui jalan yang lurus. Beliau tidak pernah sekali-kali menyembah tuhan selain Allah swt, Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepadanya, kepada para keluarga dan para shahabat beliau, yaitu shalawat yang memenuhi seisi langit dan bumi.

Wahai sekalian manusia, aku berwasiat kepada kalian dan kepada diriku sendiri untuk selalu bertaqwa kepada Allah swt, itulah wasiat yang paling agung, dan berpegang teguhlah dengan kitab Allah swt, Tuhan kalian dan sunnah Nabi kalian, sebab berpegang teguh pada keduanya adalah ikatan yang paling kuat:Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.. (Qs. Al Baqarah: 256)

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. (QS. Ali Imron: 103)

“dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar danhilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anfal: 46)

Dan waspadalah terhadap perbuatan dosa, dan sungguh merugi orang yang berbuat kezaliman, dan janganlah dirimu terlalu berani terhadap Allah swt Yang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dengan meninggalkan segala perintah -Nya dan melanggar apa-apa yang dilarangnya baik dalam keadaan lupa atau sengaja, sehingga mengakibatkan diri kalian dilupakan  oleh Zat Penolong kalian, sebab Dia telah mendatangkan ayat-ayat -Nya kepada kalian sehingga kalian berhak dilupakan oleh Allah swt dan kalian termasuk ke dalam golongan orang-orang yang disebutkan di dalam firman -Nya: "Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari inikamu pun dilupakan". Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dantidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal". (QS. Thaha: 125-127)

Wahai sekalian kaum muslimin.
Hendaklah kalian menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar karena kalian hidup di zaman orang-orang yang menangguhkan dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Dan jika kalian tidak melakukannya yaitu tidak menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar maka akan mengakibatkan kehancuran sebuah negeri yang sebelumnya makmur dan hal tersebut telah kalian ketahui, banyak kaum yang telah disiksa oleh Allah swt karena kezaliman dan jauhnya mereka dari -Nya:Dan Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri (QS. Al-Nahl: 33) 

Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman. (QS. Al-Qososh: 59).

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba -Nya. (QS. Al-Isro’: 16-17).

Di antara dosa besar adalah meremehkan amar ma’ruf nahi mungkar, dan Nabi Muhammad saw bersabda, "Sungguh hendaklah kalian menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar atau Allah swt  akan menguasakan kepada kalian penguasa yang zalim, tidak menghormati yang besar dan tidak menyayangi yang kecil, lalu orang terbaik di antara kalian berdo’a kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla  namun do’anya tidak diperkenankan, lalu kalian meminta pertolongan kepada Allah swt  namun kalian tidak diberikan pertolongan -Nya”.

Bagaimana Allah swt  akan menolong mereka dan memperkenankan do’a mereka sebab Dia telah menegaskan makna ini di dalam kitab -Nya:Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang lalim saja di antara kamu. Danketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS. Al-Anfal: 25).
Di dalam sebuah hadits di dalam riwayat Abu Dawud  bahwa Nabi Muhammad sawbersabda, "Sesungguhnya jika suatu masyarakat telah melihat orang yang berlaku zalim tapi mereka tidak mencegahnya maka Allah swt akan menimpakan kepada mereka siksa kepada mereka semua”.
========================================
KHUTBAH KEDUA
Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahwa perkara ini sangat berbahaya sedangkan umur manusia itu singkat, dan Allah swt  yang Maha Melihat, serta Maha mengetahui perkara yang terang dan yang tersembunyi, maka barangsiapa yang menghendaki keselamatan pada hari pembalasan maka hendaklah dia menyimpan taubat yang sebenarnya, dan barangsiapa yang menghendaki keteguhan saat menghadapi kematian dan keselamatan setelah kematian maka hendaklah dia berbuat untuk kepentingan hari akheratnya. 
Allah Ta’ala berfirman:Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (mukabumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.(QS. Al-Qososh: 83).

Barangsiapa yang selalu bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta’alla  maka sungguh dia telah  berpegang teguh dengan salah satu faktor yang menyebabkan kemaslahatan, dan barangsiapa yang dilalaikan oleh kepentingan dunia dari taat kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla  maka dia telah menghina agamanya, dan barangsiapa yang merasa aman dari siksa Allah Shubhanahu wa ta’alla  maka dia telah merugi dengan kerugian yang nyata.

Allah Ta’ala berfirman:Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kamiitu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu mata hari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?.
Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah Subhanahu wa ta’alla  (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. Al-A’rof: 96-99).

Wahai sekalian hamba Allah swt, takutlah kepada -Nya, dan perhatikanlah perintah dan larangan Allah Shubhanahu wa ta’alla  , serta ambillah pelajaran dari orang-orang yang telah berlalu dan ambillah ibrah dari perjalanan hidup mereka:“Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.”. (QS. Ali Imron: 132).

Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah Subhanahu wa ta’alla  (QS. Luqman: 33).

Sehingga kalian tidak termasuk golongan orang-orang yang telah difirmankan oleh Allah:Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). (QS. Al-Furqon: 44).

Atau termasuk ke dalam golongan orang-orang yang disebutkan oleh Allah swt  di dalam firman -Nya:Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah Subhanahu wa ta’alla  ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa pun. Kalau kiranya Allah swt  mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah swtmenjadikan mereka dapat mendengar. Dan jika Allah swt menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu). (QS. Al Anfal: 22-23).

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’alla  yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi -Nya (pula) segala puji di akhirat.. Dan Dia -lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Saba’: 1)

Yang Mengampuni dosa dan Menerima tobat lagi keras hukuman-Nya; (QS. Gafir: 3)
Aku memuji Allah Subhanahu wa ta’alla Yang Maha Tinggi, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah Subhanahu wa ta’alla, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad saw adalah hamba dan utusan -Nya, semoga Allah swt mencurahkan shalawat dan salam serta keberkahan kepada beliau, kepada para keluarga, kepada para pengikut beliau hingga hari kiamat.
Amma Ba’du: 
Takutlah kepada Allah swt  dan ketahuilah bahwa Allah Ta’ala telah menciptakan kita di dunia ini, dan memberikan nikmat kepada kita dalam kehidupan ini dengan nikmat yang besar, menurunkan bagi kita sebuah kitab yang agung yang penuh dengan berbagai perintah dan larangan, dan Dia memerintahkan kepada kita untuk beramal dengannya selama hidup di dunia ini, dan memberitahukan kepada kita bahwa seluruh makhluk ini akan berpindah menuju alam pembalasan:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. (QS. Ali Imron: 185).
Bahkan Allah Ta’ala telah memberitahukan bahwa Dia menciptakan hidup dan mati untuk menguji hamba –Nya, siapakah di antara mereka yang baik amalnya.
Maha Suci Allah swtYang di tangan -Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Mulk: 1-2).

Wahai sekalian hamba Allah Subhanahu wa ta’alla . Di dalam Al-Qur’an banyak sekali terdapat larangan dan perintah -Nya yang mengetuk pintu-pintu telinga manusia, dan seandainya larangan dan perintah tersebut diturunkan kepada gunung-gunung maka kalian akan melihat gunung tersebut tunduk dan luluh karena takut kepada AllahSubhanahu wa ta’alla, padahal gunung tersbut kokoh, kuat dan perkasa.

Al-Qur’an menceritakan tentang kedahsyatan hari akherat yang penuh dengan berbagai siksa yang pedih sehingga menyebabkan anak kecil beruban:“…dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras”. (QS. Al-Haj: 2).

Telah datang kepada kita peringatan yang memperingatkan kita akan berlalunya hari-hari dan semakin berkurangnya umur, orang yang tertimpa kematian datang silih berganti siang dan malam.
Wahai sekalian hamba Allah swt, sudah pantas bagi orang yang berakal, yang menyadari dirinya diciptakan untuk sebuah hikmah yang tinggi, dan menyadari bahwa dirinya akan mati setelah kehidupan ini, dan dirinya tidak mengetahui di bumi manakah dia akan mati, saat kapankah dirinya  mati, manusia juga menyadari bahwa tidak ada seorangpun yang akan menemaninya dan tidak ada yang memberikan manfaat apapun baginya saat dirinya telah berpindah dari alam yang fana ini menuju alam yang abadi kecuali apa yang telah dipersembahkannya selama hidup di dunia berupa kebaikan dan petunjuk.

Bertaqwalah kepada Allah swt  dan taatilah Dia dalam apa yang diperintahkannya untuk bertaqwa kepada-Nya, taatilah Allah swt  saat Dia memerintahkan kepada kalian untuk berlomba-lomba dalam menunaikan amal sholeh, arahkanlah diri kalian, konsistenlah dalam beramal shaleh, peringatkanlah pribadi-pribadi kalian dengan manfaat dan pengaruh positif amal shaleh. Peringatkanlah bahwa kematian itu akan diundur karena kalian berniat melakukan amal shaleh, sebab  bisa jadi saat berfikir bahwa kematian itu lebih dekat dari tali sandal atau urat lehernya.
Hanya ini yang bisa saya sampaikan, ucapkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw.

Semoga Allah swt memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an yang mulia, dan Allah swt memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat-ayat –Nya Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa saya sampaikan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah swt yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepada -Nya dan bertaubatlah kepada Allah swt, sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.

Muhammad bin Abdullah bin Mu’aidzir


*Setelah membaca artikel ini mohon disebarkan/copas sendiri*


KETIKA TIRAI TERBUKA...
Ketika mendengar sebuah berita "MIRING" tentang saudara kita,apa reaksi kita ? kebanyakan dari kita akan menelan berita itu,namun ada juga yang dengan semangatnya meneruskan kemana-mana. Kita ceritakan aib saudara kita sambil berbisik "sstt..ini rahasia lo !"...yang dibisikin akan meneruskan berita itu ke orang lain sambil berbisik juga "ini rahasia lo".
Ada seorang filosof berkata : "jika kamu ceritakan rahasiamu kepada angin..maka jangan salahkan angin bila ia kabarkan rahasiamu kepada pepohonan".

Sebuah kisah ilustrasi..sebut saja namanya ely..dia mempunyai sahabat yang terpuji ahlaknya..suatu hari ely menghadiri acara walimatul 'ulush sahabatnya itu..beberapa minggu kemudian seorang sahabat ely berkata pada sahabatnya sebut saja namanya lily.."saya mendengar berita tentang malam pertamanya..
lalu lily pun kaget dan bertanya..darimana kamu dengar kabar ini.. dengan santainya sahabat lily berkata..tentu dari eny..bukankah dia sahabat karibnya..

Masya alloh..rupanya bukan saja "RAHASIA" orang lain yang kita umbar kemana-mana, bahkan "RAHASIA KAMAR" pun kita ceritakan juga pada sahabat kita, yang celakanya sahabatnya juga punya seorang sahabat.

Betapa ngeri bila kita mendengar sabda Rosululloh saw.."barang siapa membongkar aib saudaranya,ALLOH akan membongkar aibnya.barang siapa aibnya dibongkar oleh ALLOH..ALLOH akan membuat malu orang itu bahkan ditengah keluarganya"

ada sebuah atsar yang menceritakan bahwa para malaikat melihat lauh al-mahfudz akan kitab catatan manusia.mereka membaca amal saleh manusia, ketika sampai pada bagian amal kejelekan manusia, tiba-tiba sebuah tirai jatuh menutupinya..malaikat berkata : maha suci ALLOH yang menampakkan yang indah dan menyembunyikan yang buruk..
Wahai sahabat semua yang dimulyakan ALLOH..jangan bongkar aib saudara kita supaya ALLOH tidak membongkar aib kita..

Ya..ALLOH..tutupilah aib dan segala kekurangan kami dimata penduduk bumi dan langit dengan rahmat dan kasih sayang-MU..wahai TUHAN yang maha pemurah..

semoga dapat kita petik hikmah dan manfaatnya..aamiin. —

Nasehat untuk diri

Nasehat Untuk Remaja Muslim
Assalamualaikum wr.wb.

Wahai para pemuda muslim, tidakkah kalian menginginkan kehidupan yang bahagia selamanya?, Tidakkah kalian menginginkan jannah (surga) Allah swt yang luasnya seluas langit dan bumi?. Ketahuilah, jannah Allah swt itu diraih dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam beramal. Jannah itu disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa yang mereka tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, mereka merasa bahwa gemerlapnya kehidupan dunia ini akan menipu umat manusia dan menyeret mereka kepada kehidupan yang sengsara di negeri akhirat selamanya. Allah swt berfirman: “Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS Ali ‘Imran: 185)

Untuk Apa Kita Hidup di Dunia?
Wahai para pemuda, ketahuilah, sungguh Allah swt telah menciptakan kita bukan tanpa adanya tujuan. Bukan pula memberikan kita kesempatan untuk bersenang-senang saja, tetapi untuk meraih sebuah tujuan mulia. Allah subhanahu wata’ala berfirman: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS Adz Dzariyat: 56)

Beribadah kepada Allah swt dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Itulah tugas utama yang harus dijalankan oleh setiap hamba Allah.

Dalam beribadah, kita dituntut untuk ikhlas dalam menjalankannya. Yaitu dengan beribadah semata-mata hanya mengharapkan ridha dan pahala dari Allah swt. Jangan beribadah karena terpaksa, atau karena gengsi terhadap orang-orang di sekitar kita. Apalagi beribadah dalam rangka agar dikatakan bahwa kita adalah orang-orang yang alim, kita adalah orang-orang shalih atau bentuk pujian dan sanjungan yang lain.

Umurmu Tidak Akan Lama Lagi 
Wahai para pemuda, jangan sekali-kali terlintas di benak kalian: beribadah nanti saja kalau sudah tua, atau mumpung masih muda, gunakan untuk foya-foya. Ketahuilah, itu semua merupakan rayuan setan yang mengajak kita untuk menjadi teman mereka di An Nar (neraka).

Tahukah kalian, kapan kalian akan dipanggil oleh Allah swt, berapa lama lagi kalian akan hidup di dunia ini? Jawabannya adalah sebagaimana firman Allah swt :“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman: 34)

Wahai para pemuda, bertaqwalah kalian kepada Allah swt. Mungkin hari ini kalian sedang berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang tertawa, berpesta, dan hura-hura menyambut tahun baru dengan berbagai bentuk maksiat kepada Allah swt, tetapi keesokan harinya kalian sudah berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang menangis menyaksikan jasad-jasad kalian dimasukkan ke liang lahad (kubur) yang sempit dan menyesakkan.

Betapa celaka dan ruginya kita, apabila kita belum sempat beramal shalih. Padahal, pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi pendamping kita ketika menghadap Allah swt. Nabi saw bersabda: “Yang mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari tiga hal tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya), keluarga dan hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan mengiringinya).” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Wahai para pemuda, takutlah kalian kepada adzab Allah swt. Sudah siapkah kalian dengan timbangan amal yang pasti akan kalian hadapi nanti. Sudah cukupkah amal yang kalian lakukan selama ini untuk menambah berat timbangan amal kebaikan.

Betapa sengsaranya kita, ketika ternyata bobot timbangan kebaikan kita lebih ringan daripada timbangan kejelekan. Ingatlah akan firman Allah swt :“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (QS Al Qari’ah: 6-11)

Bersegeralah dalam Beramal.....
Wahai para pemuda, bersegeralah untuk beramal kebajikan, dirikanlah shalat dengan sungguh-sungguh, ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah saw. Karena shalat adalah yang pertama kali akan dihisab nanti pada hari kiamat, sebagaimana sabdanya: “Sesungguhnya amalan yang pertama kali manusia dihisab dengannya di hari kiamat adalah shalat.” (HR. At Tirmidzi, An Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad. Lafazh hadits riwayat Abu Dawud no.733)

Bagi laki-laki, hendaknya dengan berjama’ah di masjid. Banyaklah berdzikir dan mengingat Allah swt. Bacalah Al Qur’an, karena sesungguhnya ia akan memberikan syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat nanti.
Banyaklah bertaubat kepada Allah swt. Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang telah kalian lakukan selama ini. Mudah-mudahan dengan bertaubat, Allah swt akan mengampuni dosa-dosa kalian dan memberi pahala yang dengannya kalian akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Wahai para pemuda, banyak-banyaklah beramal shalih, pasti Allah swt akan memberi kalian kehidupan yang bahagia, dunia dan akhirat. Allah swt berfirman:“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS An Nahl: 97)

Engkau Habiskan untuk Apa Masa Mudamu?
Pertanyaan inilah yang akan diajukan kepada setiap hamba Allah swt pada hari kiamat nanti. Sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah saw bahwa :“Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi no. 2340)

Sekarang cobalah mengoreksi diri kalian sendiri, sudahkah kalian mengisi masa muda kalian untuk hal-hal yang bermanfaat yang mendatangkan keridhaan Allah swt? Ataukah kalian isi masa muda kalian dengan perbuatan maksiat yang mendatangkan kemurkaan-Nya?

Kalau kalian masih saja mengisi waktu muda kalian untuk bersenang-senang dan lupa kepada Allah swt, maka jawaban apa yang bisa kalian ucapkan di hadapan Allah swt Sang Penguasa Hari Pembalasan? Tidakkah kalian takut akan ancaman Allah subhanahu wata’ala terhadap orang yang banyak berbuat dosa dan maksiat? Padahal Allah swt telah mengancam pelaku kejahatan dalam firman-Nya:“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.” (QS An Nisa’: 123)

Bukanlah masa tua yang akan ditanyakan oleh Allah swt. Oleh karena itu, pergunakanlah kesempatan di masa muda kalian ini untuk kebaikan. Ingat-ingatlah selalu bahwa setiap amal yang kalian lakukan akan dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Allah swt.

Jauhi Perbuatan Maksiat 
Apa yang menyebabkan Adam dan Hawa dikeluarkan dari Al Jannah (surga)? Tidak lain adalah kemaksiatan mereka berdua kepada Allah swt. Mereka melanggar larangan Allah swt karena mendekati sebuah pohon di Al Jannah, mereka terbujuk oleh rayuan iblis yang mengajak mereka untuk bermaksiat kepada Allah swt.

Wahai para pemuda,
senantiasa iblis, setan, dan bala tentaranya berupaya untuk mengajak umat manusia seluruhnya agar mereka bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, mereka mengajak umat manusia seluruhnya untuk menjadi temannya di neraka. Sebagaimana yang Allah swt dalam firman-Nya : “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS Fathir: 6)

Setiap amalan kejelekan dan maksiat yang engkau lakukan, walaupun kecil pasti akan dicatat dan diperhitungkan di sisi Allah swt. Pasti engkau akan melihat akibat buruk dari apa yang telah engkau lakukan itu. Allah subhanahu wata’ala berfirman :“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS Az Zalzalah: 8)

Setan juga menghendaki dengan kemaksiatan ini, umat manusia menjadi terpecah belah dan saling bermusuhan. Jangan dikira bahwa ketika engkau bersama teman-temanmu melakukan kemaksiatan kepada Allah swt, itu merupakan wujud solidaritas dan kekompakan di antara kalian. Sekali-kali tidak, justru cepat atau lambat, teman yang engkau cintai menjadi musuh yang paling engkau benci. Allah swt berfirman:“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu karena (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).” (QS Al Maidah: 91)

Demikianlah setan menjadikan perbuatan maksiat yang dilakukan manusia sebagai sarana untuk memecah belah dan menimbulkan permusuhan di antara mereka.

Ibadah yang Benar Dibangun di atas Ilmu....
Wahai para pemuda, setelah kalian mengetahui bahwa tugas utama kalian hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala semata, maka sekarang ketahuilah bahwa Allah swt hanya menerima amalan ibadah yang dikerjakan dengan benar. Untuk itulah wajib atas kalian untuk belajar dan menuntut ilmu agama, mengenal Allah swt, mengenal Rasul-Nya saw, dan mengenal agama Islam ini, mengenal mana yang halal dan mana yang haram, mana yang haq (benar) dan mana yang bathil (salah), serta mana yang sunnah dan mana yang bid’ah.

Dengan ilmu agama, kalian akan terbimbing dalam beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala, sehingga ibadah yang kalian lakukan benar-benar diterima di sisi Allah swt. Betapa banyak orang yang beramal kebajikan tetapi ternyata amalannya tidak diterima di sisi Allah swt, karena amalannya tidak dibangun di atas ilmu agama yang benar.

Oleh karena itu, wahai para pemuda muslim, pada kesempatan ini, kami juga menasehatkan kepada kalian untuk banyak mempelajari ilmu agama, duduk di majelis-majelis ilmu, mendengarkan Al Qur’an dan hadits serta nasehat dan penjelasan para ulama. Jangan sibukkan diri kalian dengan hal-hal yang kurang bermanfaat bagi diri kalian, terlebih lagi hal-hal yang mendatangkan murka Allah swt

Ketahuilah, menuntut ilmu agama merupakan kewajiban bagi setiap muslim, maka barangsiapa yang meninggalkannya dia akan mendapatkan dosa, dan setiap dosa pasti akan menyebabkan kecelakaan bagi pelakunya..
“Menuntut ilmu agama itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah no.224)

Akhir Kata
Semoga nasehat yang sedikit ini bisa memberikan manfaat yang banyak kepada kita semua. Sesungguhnya nasehat itu merupakan perkara yang sangat penting dalam agama ini, bahkan saling memberikan nasehat merupakan salah satu sifat orang-orang yang dijauhkan dari kerugian, sebagaimana yang Allah swt firmankan :“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat- menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al ‘Ashr: 1-3)

Wallahu ta‘ala a’lam bishshowab.

Sumber: Buletin Al-Ilmu,


7  KEBIASAAN UNTUK PERBAIKI FINANSIAL*
Kebiasaan yang Anda jalankan setiap harinya menentukan seperti apa masa depan Anda.
Tak terkecuali dalam hal keuangan. Coba amati cara dan kebiasaan Anda mengelola uang. Jika hingga saat ini kondisi keuangan pribadi masih carut marut, memiliki penghasilan rutin bulanan namun tak dapat menikmatinya atau pas-pasan bahkan defisit setiap akhir bulan, saatnya instrospeksi diri.

Jangan berdiam diri, tapi cari tahu penyebab kondisi keuangan yang masih berantakan ini. Cermati lagi, boleh jadi Anda tak menjalankan kebiasaan keuangan yang baik. Perencana keuangan, Arief Bachtiar, menuliskan di website perencanaan keuangan Akbar's Financial Check Up mengenai tujuh kebiasaan baik keuangan yang perlu dipraktikkan untuk menjadikan Anda pribadi positif.

1. Menabung.
Hanya dengan menabung kehidupan Anda dapat lebih tenteram. Anda akan merasa nyaman karena pengeluaran ke depan sudah ada di tabungan.
 
2. Cerdas berbelanja.
Anda menyadari dan menjalani kebiasaan menghindari belanja berlebihan. Caranya, Anda hanya berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan budget. Dengan begitu, Anda dapat menabung lebih banyak sehingga ada cukup dana berlebih untuk berinvestasi.

3. Mencatat pengeluaran pemasukan.
Ini adalah metode sederhana yang bisa diterapkan siapa saja. Tujuannya, agar Anda lebih mudah mengendalikan pengeluaran. Dengan pencatatan, Anda dapat melihat lebih detil setiap perputaran keuangan. Namun jangan sekadar mencatat saja, tapi jadikan catatan ini sebagai acuan untuk melakukan perubahan dan memperbaiki kebiasaan keuangan yang kurang baik.

4. Menghindari utang.
Utang terutama utang konsumtif dapat merugikan Anda karena bunga utang sangat memberatkan. Bunga kartu kredit yang sering Anda pakai berbelanja misal sebesar tiga persen per bulan atau 36 persen setahun, lebih tinggi daripada deposito bahkan investasi di pasar modal. Utang harus dikendalikan untuk mewujudkan kondisi finansial yang baik.
 
5. Mengendalikan pengeluaran.
Berbagai cara bisa dilakukan dengan mencatat pengeluaran. Sebagai contoh dengan sistem amplop yang dapat membantu Anda membatasi pengeluaran dan lebih disiplin memakai dana di mesin ATM. Dengan sistem amplop, Anda "dipaksa" memakai dana yang telah dianggarkan melalui sistem amplop tersebut.

6. Menjaga keamanan finansial keluarga.
Bisa dilakukan dengan menerapkan pembelian asuransi seperti asuransi jiwa serta asuransi kesehatan. Asuransi jiwa berfungsi melindungi keluarga dari kehilangan nafkah sumber penghasilan seseorang yang menjadi tumpuan keluarga jika dia meninggal dunia. Asuransi kesehatan berfungsi sebagai perencanaan risiko karena sakit dan pengganti nafkah karena pemberi nafkah tidak bisa bekerja saat sakit.
 
7. Berinvestasi.
Banyak pilihan cara berinvestasi, bisa dengan membeli emas logam mulia,  membeli reksadana dan saham. Komponen Investasi tersebut memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan serta risiko, sehingga tergantung daripada profil Anda sebagai investor.
semoga bermanfaat


Kenali Cara Allah SWT Mewujudkan Harapan Kita*
Assalamualaikum w.wb.             
Untuk menggapai cita-cita, tujuan, atau harapan dalam hidupnya manusia senantiasa berusaha (ikhtiar). Agar usahanya terasa maksimal, dibuatlah berbagai program, target, atau langkah-langkah yang ditempuh. Namun kenyataan hidup mengajarkan, apa yang dilakukan kadangkala tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Usaha tidak sebanding dengan hasil yang diinginkan. Rencana dan target kehidupan, hasilnya jauh diluar perkiraan. Inilah yang kita sebut dengan satu kata: kegagalan!

Memaknai Kegagalan
Kegagalan adalah bukti bahwa manusia memiliki keterbatasan dan kelemahan. Manusia hanya wajib berusaha tetapi tidak wajib untuk berhasil. Manusia boleh berencana, namun garis (takdir) kehidupan telah punya rencananya sendiri. Di sini, kegagalan dalam hidup mengajarkan satu hal kepada kita, bahwa kita manusia adalah makhluk yang jauh dari kesempurnaan. Yang sempurna hanyalah pemilik diri dan jiwa manusia, dialah Allah SWT.
Di saat kegagalan sebagai akhir dari usaha yang didapatkan, suasana yang menyelimuti diri adalah resah, kecewa, bahkan putus asa. Kondisi saat itu memerlukan tempat kita bersandar, nasihat yang memotivasi, dan kekuatan untuk bangkit kembali. Sehingga harapan-harapan baru muncul sebagai pemantik potensi yang kembali melahirkan aksi. Disinilah rekonstruksi visi sangat penting sekali. Visi hidup, terutama sebagai Muslim sejati, tidak terbatas di dunia ini tapi jauh menembus kehidupan ukhrawi.

Jika keyakinan adanya kehidupan lain setelah kehidupan di dunia ini terpatri, sungguh tidak akan ada ruang bagi kita untuk berhenti berharap atau berputus asa. Karena pergantian waktu senantisa memberi nasihat, bahwa harapan masih ada jika nafas dan kesadaran masih ada. Berhenti berharap, larut dalam alunan keputus-asaan, adalah sebuah dosa dan bentuk mentalitas kekufuran (QS. Yusuf: 87).

Padahal janji Allah SWT terhadap insan yang senantiasa menjaga harapan telah dinyatakan. Allah SWT berfirman:“Berharaplah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan harapanmu sekalian.” (QS. Almukmin: 60). Allah SWT akan mengabulkan harapan bagi siapa saja yang berharap hanya kepada-Nya (QS. Al Baqarah: 186).

Cara Allah SWT mewujudkan harapan
Persoalannya, yang sering alfa dalam pengetahuan sebagian orang adalah, bagaimana Allah SWT memperkenan atau mewujudkan harapan-harapan itu? Pemahaman terhadap jawaban pertanyaan ini penting, agar terhindar dari prasangka buruk (su’uzzhan) terhadap diri apatah lagi terhadap Allah SWT.
Dalam hadits riwayat Ahmad dan al-Hakim dari Abu Sa’id dijelaskan oleh Rasulullah SAW tiga cara Allah SWT mengabulkan setiap harapan atau do’a hamba-Nya. Dengan catatan, seorang hamba tersebut tidak memutuskan hubungan silaturrahim dan melakukan dosa besar. Cara Allah SWT mengabulkan harapan (do’a) tersebut adalah:
1. harapan itu langsung dikabulkan atau dalam waktu yang tidak berapa lama.
Di antara golongan manusia yang mendapat prioritas cepatnya terkabul harapannya, sesuai dengan beberapa penjelasan hadits Rasulullah SAW yaitu orangtua, orang yang teraniaya, pemimpin yang adil, juga harapan kebaikan dari seseorang kepada orang lain yang jauh dari dirinya. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang Muslim mendo’akan saudaranya yang tidak berada dihadapannya, melainkan malaikat akan berkata: ‘Dan engkau juga mendapatkan yang seperti itu.” (HR. Muslim).
2. harapan itu ditunda di dunia dan menjadi tabungan pahala yang akan diterima di akhirat nanti. Seringkali misalnya, keadilan di dunia sulit didapatkan, namun percayalah keadilan akhirat pasti ada. Pengadilan akhirat tidak pernah pandang bulu bahkan menerima sogokan dalam memvonis kasus kehidupan di dunia. Kesadaran ini seharusnya memupuk optimis atau harapan dalam hidup. Sebab, senantiasa berharap (raja’) atas nikmat dan ridho dari Allah SWT merupakan akhlak yang terpuji yang mampu memupuk keimanan dan  mendekatkan diri seorang hamba kepada-Nya. Hasil kebaikan ini senantiasa akan mendapatkan balasannya. Tidak di dunia, di akhirat pasti.
3. dijauhkan dari keburukan yang sebanding dengan harapan itu. Dengan kata lain, Allah SWT mengabulkan harapan dengan mengganti sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan, yaitu terhindar dari musibah yang seharusnya menimpa kita. Atau mengganti harapan itu dengan sesuatu yang tidak pernah kita harapkan. Mengapa? Karena Allah SWT lebih tahu apa yang terbaik bagi kehidupan hamba-Nya (QS. Al Baqarah: 216). Sebab, Dia-lah zat yang menguasai yang awal, yang akhir, yang zahir, yang bathin, dan Maha Mengetahui segala sesuatu (QS. Al Hadid: 3).

Rencana Allah SWT lebih hebat
Apa yang diharapkan oleh seorang hamba boleh jadi hal itu sesuatu yang buruk baginya. Sebaliknya, apa yang tidak diharapkan boleh jadi itulah yang terbaik untuk kita.

Perhatikanlah firman Allah SWT“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. (Mengapa?) Allah maha mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Albaqarah: 216).
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa, rencana Allah SWT terhadap diri kita lebih hebat dari rencana yang kita buat. Oleh sebab itu, logis jika kita dilarang berhenti berharap karena hal itu tidak akan mendatangkan kebaikan apapun.

Ada di antara kita, bahkan boleh jadi kita pernah melakukannya. Mengeluh dan dengan tega  mengatakan: “Saya tidak memiliki apa-apa dan siapa-siapa lagi dalam hidup ini”.
Padahal, bumi masih gratis untuk kita pijak. Langit tidak dibayar memayungi kita. Oksigen masih tersedia untuk nafas kita. Angin masih kita rasakan hembusannya. Waktu masih tersisa untuk berkarya. Raga masih ada bukti kita nyata. Lalu, pantaskah kita mendustakan nikmat Allah SWT tanpa ada alasan? Allah SWT berulang kali mempertanyakan persoalan ini agar kita senantiasa bersyukur dan berpikir (perhatikan QS. Ar Rahman).

Segalanya Indah
Akhirnya, kehidupan yang kita lalui akan senantiasa bermuara kepada dua hal, yakni bahagia dan kecewa. Begitulah kodrat perasaan manusia. Namun rasa bahagia dan kecewa bisa menjerumuskan manusia ke dalam kubang kemaksiatan bila hal itu tidak disikapi dengan bijak. Karenanya, seorang Muslim harus mampu menjaga keadaan dirinya dalam kondisi apapun untuk senantiasa menumbuhkan ladang kebaikan dan pahala. Caranya, senantiasa berdzikir dengan menjadikan sabar dan shalat sebagai perantara untuk menghadirkan pertolongan Allah SWT (QS. Albaqarah: 153).
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh menakjubkan perkara orang-orang mukmin. Karena segala urusannya merupakan kebaikan. Ketika mendapat nikmat ia bersyukur, karena bersyukur itu baik baginya. Ketika mendapatkan musibah ia bersabar, karena sabar itu juga baik bagi dirinya.”
Dengan kata lain, perkara apapun bagi seorang mukmin sejati, seluruhnya  menjadi indah di hati. Semoga Allah SWT membantu kita merealisasikannya dalam kehidupan ini. Insya Allah! Wallaahu a’lam.


oleh alifbraja

Kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu ?                 
Assalamualaikum wr.wb.
Pernah suatu hari Rasulullah SAW pulang dari perjalanan jihad fisabilillah. Beliau pulang diiringi para sahabat. Di depan pintu gerbang kota Madinah nampak Aisyah r.a sudah menunggu dengan penuh kangen. Rasa rindu kepada Rasulullah SAW sudah sangat terasa. Akhirnya Rasulullah SAW tiba juga ditengah kota Madinah. Aisyah r.a dengan sukacita menyamb

ut kedatangan suami tercinta.
Tiba Rasulullah SAW dirumah dan beristirahat melepas lelah. Aisyah dibelakang rumah sibuk membuat minuman untuk Sang suami. Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah SAW. Beliau meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut tiba tiba Aisyah berkata “ Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”.

Rasulullah SAW diam dan hendak melanjutkan meminum habis air digelas itu. Dan Aisyah bertanya lagi, Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”

Akhirnya Rasulullah SAW memberikan sebagian air yang tersisa di gelas itu Aisyah r.a meminum air itu dan ia langsung kaget terus memuntahkan air itu.
Ternyata air itu terasa asin bukan manis. Aisyah baru tersadar bahwa minuman yang ia buat dicampur dengan garam bukan gula. Kemudian Aisyah r.a langsung meminta maaf kepada Rasulullah.

Itulah sebagian dari banyaknya kemuliaan akhlak Rasulullah SAW. Dia memaklumi kesalahan yang dilakukan oleh istrinya, tidak memarahinya atau menasihatinya dengan kasar.

Rasulullah SAW memberi kita teladan bahwasanya akhlak yang mulia bisa kita mulai dari lingkungan terdekat dengan kita.

Sebuah hadits menyebutkan, “ Lelaki yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya kepada istrinya”.

Semoga kita diberi taufik untuk bisa meneladani akhlak Rasulullah SAW

KAMI MUSLIM SEJATI

Kerusakan Moral Umat Islam Dewasa ini*
Saudaraku kita selalu ingat dan meyakini bahwa  Ujian itu datangnya dari Allah. Sebesar mana atau sekecil manapun. Ianya tetap dari Allah. Diberikan kepada kita agar kita kembali kepada Dia. Bukan malah semakin menjauh!
Didalam al Qur'an surat al-Baqarah, 2:155 disebutkan bahwa :“Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangna harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Siapa itu orang-orang yang sabar?

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “inna lillahi wa inna ilaihi roji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali).” [QS al-Baqarah, 2:156]

Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali..Inilah sikap orang beriman.Sama-sama kita bersabar atas apa yang berlaku.

Daripada Abu Hurairah r. a, bahwasanya Rasullullah SAW telah bersabda, maksudnya: "Jika ada seseorang berkata: "Orang ramai sekarang ini sudah rusak", maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mereka." H. R. Muslim

Penerangan Hadist Iman Nawawi ketika menulis hadis ini dalam kitab Riyadhus Shalihin, beliau memberi penjelasan seperti berikut: "Larangan semacam di atas itu (larangan berkata orang ramai sudah rusak) adalah untuk orang yang mengucapkan sedemikian dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri ('ujub) sebab dirinya tidak rusak, dan dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini HARAM".

"Adapun orang yang berkata seperti itu karena ia melihat kurangnya perhatian orang ramai terhadap agama mereka serta didorong oleh perasaan sedih melihat yang di alami oleh mereka dan timbul daripada perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan ini tiada salahnya".

Hadis ini boleh menjadi peringatan kepada kita semua sewaktu membicarakan dan menguraikan masalah-masalah umat Islam sekarang ini. Maka apabila kita membicarakan masalah-masalah umat Islam dewasa ini maka janganlah kita merasa 'ujub dengan diri kita sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan jangan suka menuduh orang lain.
Walaupun hal kerusakan moral umat Islam dewasa ini diketengahkan biarlah perbedaan  itu dalam bentuk yang sehat, dengan perasaan yang penuh belas kasihan dan rasa cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan bangga diri dan memandang rendah kepada orang lain.

Tidak salah membincangkan kerusakan yang berlaku, namun jangan sampai menganggap diri kita 'perfect' dan orang lain tidak setanding dengan kita.
Mudah-mudahan ALLAH swt. dengan limpah kurnia Nya memberikan kepada kita rahmat, taufiq dan hidayah. Aamiin

Oleh : "Ya Allah Kubermohon kepadaMu Tetapkanlah Imanku Ya Allah KepadaMu "".


https://www.facebook.com/notes/617269898319011/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar