Rabu, 11 Februari 2015

QURBAN : Kristen dan Islam

ASAL USUL IBADAH KURBAN/IDUL ADHA*

Versi Alkitab

Dan ketika nabi Ibrahim berumur 99 tahun, Allah SWT menjanjikan seorang anak lagi namun dari pihak Sarah :
“Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram”. (Kejadian 17 :1)
“Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya.” (Kejadian 17 :16)

Menurut kitab kejadian yang ditulis diatas Tuhan menampakan diri kepada Abraham dan membuat perjanjian. Karena Tuhan menjanjikan keturunan yang banyak dan akan menjadi raja di seluruh dunia maka nama Abram diganti menjadi Abraham.

Dan setahun kemudian lahirlah anak dari Sarah yang diberi nama Ishaq, dua tahun kemudian nabi Ibrahim mengadakan perjamuan besar untuk menyapih Ishak, sehingga ketika Ishaq berumur 2 tahun Ismail berumur 16 tahun, namun Sarah berubah pikiran setelah mempunyai anak, ia menyuruh nabi Ibrahim untuk mengusir Hajar dan Ismail dari rumah-nya,maka Hajar dan Ismail meninggalkan rumah Sarah. Setelah itu Allah berfirman kepada nabi Ibrahim : “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishaq, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” (Kejadian 2 :22)
Dari beberapa ayat diatas telah dijelaskan dengan sejelas jelasnya bahwa Allah memerintahkan Abraham untuk mengorbankan Ishaq, bukan Ismail seperti yang diyakini oleh islam.

Versi Alquran
Nabi Ibrahim sering mengunjungi anak dan isterinya disitu. Suatu ketika, Nabi ibrahim bermimpi menyembelih anaknya, ismail. Beliau menceritakan mimpinya kepada Ismail, dan beliau terkejut karena Ismail tidak keberatan untuk disembeli karena ia adalah perintah Allah. Mereka pergi ke Minah bagi melaksanakan perintah itu. Namun pada saat itu Nabi Ibrahim dan ismail siap utuk melaksanakna perintah tersebut, turunlah wahyu kepada Nabi Ibrahim supaya menghentikan tindakannya dan menggantikan sembelihan dengan kambing biri-biri. Peristiwa ini dingat olehumat Islam sebagai Hari Raya Idul Adha.

Pada QS As-Saffat 37 : 100-107, Firman Allah SWT :
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami beridia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itusampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata :"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia (Ismail) menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya (Ismail) atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Dalam rangkaian ketiga ayat tersebut memang tidak secara langsung disebutkan bahwa nabi Ismail-lah yang dikorbankan, tetapi dari ayat pertama sudah jelas bahwa Allah SWT memberikan kabar gembira akan datangnya seorang anak yang amat sabar, ayat ini memberikan gambaran bahwa nabi Ibrahim saat itu belum mempunyai seorang anakpun, jadi anak yang dijanjikan dalam ayat tersebut adalah anak yang pertama yaitu Ismail.

Dalam ayat-ayat selanjutnya mengisahkan dialog antara nabi Ibrahim dengan Ismail tentang perintah penyembelihan Ismail, dan beliau berdua berhasil melalui ujian yang nyata tersebut dengan amat sabar, dan Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor sembelihan yang besar .
Setelah al-Qur’an mengisahkan kisah antara nabi Ibrahim dengan putranya Ismail, dalam ayat selanjutnya Allah swt mengabarkan akan kelahiran Ishak yaitu dalam QS As-Saffat 37:112 "Dan Kami beri dia kabar gembira dengankelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. 113Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunyaada yang berbuat baik dan ada (pula) yang lalim terhadap dirinya sendiri dengannyata".

Ayat tersebut memberikan gambaran yang sangat jelas bahwa kabar gembira akan lahirnya Ishaq adalah setelah kisah kelahiran Ismail dan kisah perintah penyembelihannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an menyatakan Ismail-lah yang akan disembelih bukan Ishaq.

KESIMPULANNYA
Ismail as adalah putra pertama dari nabi Ibrahim as dengan Hajar, Ishaq as adalah anak kedua dari Ibrahim as dengan Sarah. Sarah adalah istri pertama Ibrahim, namun hingga umurnya yang telah mencapai seumur nenek-nenek belum juga dikarunia anak, maka Sarah memutuskan agar nabi Ibrahim mengawini budaknya yaitu Hajar. Maka Ibrahimpun mempunyai anak dengan Hajar yang diberi nama Ismail. Sarah cemburu hingga mengusir Hajar agar keluar dari rumahnya, Ibrahimpun membawa Hajar serta Ismail ke Mekah dan meninggalkannya di Mekah.

Menurut keimanan Kristen dan Yahudi putra yang dikorbankan oleh Ibrahim adalah Ishaq, tetapi menurut keimanan Islam putra yang dikorbankanadalah Ismail.

Perbedaan dua keimanan ini tidak mungkin benar kedua-duanya, pasti salah-satunya saja yang benar, karena dua keimanan ini berkisah pada satu obyek yang sama yaitu pengorbanan putra Nabi Ibrahim.
Memang dalam masalah siapakah yang dikorbankan bukanlah masalah akidah, namun kebenaran siapakah yang dikorbankan membawa konsekuensi yang teramat besar, terutama bagi orang-orang Kristen dan Yahudi, pasalnya kebenaran ini berhubungan langsung dengan keakuratan kitab suci dalam mengisahkan kejadian yang sesungguhnya.

KEJANGGALAN KISAH DIBALIK PENGORBANAN ABRAHAM DIDALAM ALKITAB*
Judul di atas sengaja disuguhkan untuk membuktikan bahwa "Taurat" yang sekarang adalah Taurat yang sudah dirombak oleh tangan-tangan Bani Israel. Namun demikian, di sini hanya disuguhkan 2 contoh saja, sekedar untuk membuktikan bahwa "Taurat" sekarang sudah benar-benar dirubah dan ditambah!
Sebelum masuk pada pembahasan ini, ada baiknya kita lihat dulu Kitab Kejadian berikut ini:
Kejadian 16:16 Abraham berumur delapan puluh enam (86) tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael.
Kejadian 21:5 Adapun Abraham berumur seratus (100) tahun, ketika Sara melahirkan Ishak.
BERARTI SELISIH UMUR ANTARA ISMAIL DAN ISHAK = 14 TAHUN
Kejadian 25:9 Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael bersama-sama, menguburkan dia (Abraham) dalam gua Makhpela, di padang Efron Kejadian bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya disebelah timur Mamre,
Sekarang marilah kita lihat pembahasan berikut ini:
1. PERISTIWA TERBENTUKNYA SUMUR ZAM-ZAM.
Menurut catatan Alkitab dalam Kitab Kejadian 21:8-13, setelah menyapih Ishak, yang berarti Ismail berusia sekitar 16 tahun, Sarah cemburu dengan Ismail ketika melihat ia bermain bersama Ishak. Kemudian, ia meminta agar ABRAHAM MEMBUANG HAGAR DAN ISMAIL. Abraham konon merasa tertekan dengan permintaan ini, tetapi Allah meyakinkan Abraham bahwa ia harus mengikuti permintaan Sarah.
Kisah Alkitab kemudian dilanjutkan dalam Kitab Kejadian berikut ini:
"Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. IA MELETAKKAN ITU BESERTA ANAKNYA DIATAS BAHU HAGAR, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang dikirbat itu habis, DIBUANGNYALAH ANAK ITU KEBAWAH SEMAK-SEMAK, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah dia dengan suara nyaring. Allah swt mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu DARI TEMPAT IA BERBARING. Bangunlah, ANGKATLAH ANAK ITU, DAN PEGANGLAH ERAT-ERAT DENGAN TANGANMU, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air,kemudian diberinya anak itu minum." (Kejadian 21:14-19 - DRB 1582 &KJV 1611).
Dalam kutipan di atas, (yang huruf besar) ditambahkan untuk frasa2 kunci yang mengilustrasikan kemustahilan catatan Kitab Kejadian mengenai Ismail yang BERUSIA 16 TAHUN pada saat itu. Hagar dengan berbagai cara HARUS MEMPERLAKUKAN ISMAIL dengan cara:
> MELETAKKAN ISMAIL, ROTI DAN SEKIRBAT AIR DIATAS BAHUNYA
> MEMBUANG ISMAIL KEBAWAH SEMAK-SEMAK (MEMBARINGKANNYA)
> MENGANGKAT ISMAIL DARI TEMPAT IA TERBARING DAN MEMEGANG ERAT-ERAT ISMAIL DENGAN TANGANNYA.
Tindakan Hagar di atas, tidaklah pantas dilakukan untuk anak BERUSIA16 TAHUN. Tetapi tindakan tersebut mungkin saja dilakukan terhadap seorang balita yangbelum disapih dan belum bisa berjalan. Padahal sebelumnya, Ismail sudah bisabermain bersama dengan Ishak, yang BERARTI ISMAIL SUDAH BESAR dan sudah bisa berlari2.
Perhatikan juga nama tempat yang tertulis dalam Taurat adalah BERSYEBA, padahal peristiwa tersebut terjadi di lembah BAKA/MEKAH. Tidak ada bukti sama sekali bahwa peristiwa tersebut terjadi di Bersyeba (Palestina dan sekitarnya), tetapi bukti-bukti itu justru dapat dilihat di Baka/Mekah, yaitu Bukit Shafa dan Marwah, dan Sumur Zam-Zam. Oleh karena Ismail, semenjak diungsikan hingga wafatnya adalah di kota Baka/Mekah.
Ketika itu, Ismail memang masih bayi yang baru beberapa hari dilahirkan. Untukmenghindari kecemburuan Sara, istri pertama Abraham, Allah memerintahkanAbraham untuk mengungsikan Ismail dan ibunya, Hagar, ke lembah Baka/Mekah.Sesampainya di lembah Baka/Mekah, Abraham diperintahkan oleh Allah untukkembali ke Palestina (Kanaan) menemui Sara dan meninggalkan Ismail dan Hagar dilembah tersebut. Beberapa saat kemudian, Ismail menangis kehausan dan segalapersediaan sudah habis. Hagar pun harus mondar mandir antara Bukit Shafa danBukit Marwah sebanyak 7 kali untuk mencari air dan tidak pula ia dapatkannya.Atas pertolongan Allah melalui malaikat Jibril, tiba2 muncullah mata air yangderas dari bawah kaki Ismail, dan Hagar pun berteriak kegirangan, "ZamZam, Zam Zam!" Oleh karena itu, mukjizat0Nabi Ismail ini sekarangdikenal sebagai Sumur Zam-Zam.
Indikasi peristiwa terbentuknya SUMUR ZAM-ZAM di Baka/Mekah ini masih dapatditemukan dalam Kitab Mazmur berikut ini: 84:5 (84-6) Berbahagialah manusiayang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempatyang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
Jelas sekali bahwa kisah di atas merupakan salah satu bukti telah terjadinya perombakan di dalam Taurat. Ismail yang BERUSIA 16 TAHUN DIPERLAKUKAN SEPERTI BAYI YANG MASIH BERUSIA 2 BULANAN. Perombak Taurat tampaknya ingin menunjukkan SEOLAH-OLAH ISHAKLAH KAKAKNYA ISMAIL, oleh karena Ishak baru saja disapih yang berarti usianya sekitar 2 tahunan, sementara Ismail masih bayi (padahal usia Ismail sekitar 16 tahunan). Dengan demikian, perombak Taurat dapat mengarang kisah selanjutnya di bawah ini.

2. KISAH PENYEMBELIHAN DAN PENYEBUTAN ISHAK SEBAGAI ANAK TUNGGAL.
Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham" lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya:"Ambillah ANAKMU YANG TUNGGAL itu, yang engkau kasihi, YAKNI ISHAK, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu." Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa" Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia:"Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu,dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham."Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan ANAKMU YANG TUNGGAL kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. (Kejadian 22:1-13).
Dalam kisah di atas, terdapat 2 kejanggalan besar, yaitu:
1. IHAK disebut sebagai ANAK TUNGGAL ABRAHAM, padahal Ishak adalah adik Ismail.
2. Usia Ishak baru saja disapih, TAPI DIBERLAKUKAN SEPERTI ANAK BERUSIA 16 TAHUN ketika akan disembelih Abraham. Silahkan periksa kembali Kejadian 21 diatas. Di sana ISMAIL YANG BERUSIA 16 TAHUN DIPERLAKUKAN SEPERTI ANAK YANG BARU BERUMUR 2 BULANAN.
Dengan dasar ini, perombak Taurat ingin menunjukkan seolah-olah Ishaklah kakak Ismail, karena Ishak baru saja disapih sementara Ismail masih bayi. Karenanya, mereka dengan konyol MENYEBUT ISHAK SEBAGAI ANAK TUNGGAL ABRAHAM. Padahal, bukti-bukti Alkitab sendiri sudah jelas, bahwa Ismail adalah kakak Ishak!
Kejanggalan-kejanggalan di atas tampaknya diakibatkan oleh banyaknya tangan-tangan Bani Israel yang turut merombak, sehingga antara pasal yang satu dengan yang lain kelihatan tidak ada kesesuaian. Sangat mungkin, ketika mengumpulkan Taurat, mereka tidak meneliti sedemikian jauh sehingga kejanggalan itu tetap saja terlihat dengan jelas.
Umat Yahudi dan Kristen menganggap penyebutan Ishak sebagai anak tunggal Abraham adalah karena Ishak merupakan anak dari istri yang sah, yaitu Sara. Padahal, dalam Kitab Kejadian 16:3 dikatakan bahwa Abraham mengambil Hagar sebagai istrinya. Ini berarti, Hagar juga adalah istri sah Abraham. Suatu alasan yang tidak masuk akal! Sesungguhnya, alasan tersebut sengaja dibuat oleh Bani Israel oleh karena mereka iri/dengki bahwa yang menjadi penerus agama samawi, sebagaimana masih dapat terlihat dengan jelas dalam "Taurat dan Injil", adalah keturunan Ismail (Muhammad).
Dalam kisah versi Taurat di atas, peristiwa penyembelihan itu terjadi di Moria, padahal peristiwa tersebut sebenarnya terjadi di Mina.
Sekarang, marilah kita lihat kisah penyembelihan Ismail menurut Al-Qur'an (QS. AsSaffat 37:102-112):
[102] Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". [103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).[104] Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, [105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. [106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. [107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. [108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, [109] (yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim". [110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. [111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. [112] Dan Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan kelahiran Ishak, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.

Lihat ayat 102, memang tidak tersebut nama Ismail, mungkin ini disebabkan oleh begitu populernya Ismail di Mekah pada saat itu. Sebut saja, adanya situs-situs peninggalan Ismail berupa kuburan Ismail, Ka'bah, Hijir Ismail, Sumur Zam-Zam, dan Bukit Shafa dan Marwah, serta situs peninggalan Ibrahim, maqam Ibrahim.Tapi identifikasi Ismail ini tidak diragukan lagi, oleh karena pada ayat 112, Ishak baru dilahirkan. Jadi, anak tunggal pada waktu penyembelihan itu adalah ISMAIL, bukan Ishak sebagaimana tertulis dalam "Taurat" sekarang.

Perlu diketahui juga bahwa Ibrahim (Abraham) bukanlah seorang Yahudi ataupun Kristen. Perhatikan Firman Allah berikut ini (QS. Ali Imran 3: 67 "Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Kristen, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." [68] Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. [69] Segolongan dari Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya. [70] Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya). [71] Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang hak dengan yang batil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? (QS. Ali Imran 3: 67-71)

Lihat ayat 67, bahwa Ibrahim (Abraham) bukanlah seorang Yahudi ataupun Kristen. Bagi orang awam mungkin kelihatan aneh. Bagaimana mungkin Abraham disebut Yahudi ataupun Kristen sementara Yehuda dan Yesus belum lahir? Ayat di atas diturunkan sekaligus untuk memberi jawaban kepada golongan Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) pada waktu itu yang mengklaim Abraham sebagai golongan mereka (hingga sekarang).

Lihat juga ayat 68, bahwa nabi yang paling dekat dengan Ibrahim adalah Nabi Muhammad. Karena hanya umat Muhammad-lah yang senantiasa memuliakan nabi Ibrahim (Shalawat Nabi dalam setiap sholat).

hamba Allah


KESALAHAN BIBEL TENTANG QURBAN
Bibel menegaskan bahwa anak yang akandikorbankan Abraham adalah satu-satunya anak atau anak semata wayang Abraham:

Kejadian 22:1-19 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirmankepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” Firman-Nya: “Ambillahsatu-satunya anakmu itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak,...

Alquran menjelaskan bahwa anak yang akan dikorbankan itu adalah "seoranganak yang amat sabar" (Alquran 37:101) dan terjadi sebelum Ishak lahir(Alquran 37:112), ia berkata:
Alquran 37:102 ..."Hai bapakku (Abraham), kerjakanlah apa yangdiperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orangyang sabar."

Lalu siapa nama anak itu? Alquran mengatakan:
Alquran 21:85 "Dan Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasukorang-orang yang sabar."

Dengan mengontraskan frasa "orang-orang yang sabar" antara kedua ayatAlquran di atas, maka jawabannya adalah Ismail, karena dari ketiga nama ituIsmail-lah yang merupakan anak Abraham.

Jadi, satu-satunya anak yang akan dikorbankan Abraham adalah Ismail, bukanIshak. Dalam Alquran, tidak satupun nama Ishak dikaitkan dengan sifat sabar.


ADA SOBAT DARI UMAT KRISTIANI BERTANYA TENTANG QURBAN
Kenapa setelah Abraham atau Ibrahim finish membuktikan ketaqwaan nya pada Tuhan dgn rela mengorbankan anaknya terlepas itu Ishak atau Ismael, Tuhan tidak langsung menyuruh Abraham balik ke rumahnya, tapi Tuhan menunjukkan kepada Abraham hewan ternak untuk di kurbankan kepada diri-Nya. Jika peristiwa itu semata-mata hanya ujian ketaqwaan saja, apa salah nyaAbraham langsung aja Tuhan suruh pulang bersama anaknya itu ke rumah setelah Abraham membuktikan ketaqwaannya itu ? Apa sebenar nya makna keseluruhan dibalik peristiwa itu ?

JAWABAN/TANGGAPAN
Hal tersebut memiliki maksud untuk mengajarkan/menekankan lagi kepada seluruh umat manusia, bahwa MANUSIA atau ANAK MANUSIA tidak boleh DIKORBANKAN atau menjadi KORBAN persembahan (DILARANG/DITOLAK)
Allah memerintahkan LARANGAN kepada kebiasaan manusia untuk mengorbankan manusia lain sebagai KORBAN PERSEMBAHAN melalui Abraham/Ibrahim.

Di zaman dulu, ada sebagian manusia yang mengorbankan manusia sebagai persembahan kepada ‘tuhan’ mereka atau dewa-dewa mereka. Ada yang mengorbankan nyawa gadis cantik setiap tahun, ada juga mengorbankan tokoh agamanya yang paling hebat, dan ada yang mengorbankan bayi.
Sebagaimana persembahan KORBAN manusia, ini juga dikenal oleh tradisi agama pada masa Mesir kuno, Yunani, India, Cina, Irak, & juga kaum Israel-Yahudi mengenal kurban manusia hingga masa perpecahan antara Israel & Yehuda.

* HR. Yeremia 32:35; Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk Baal di Lembah Ben-Hinom, untuk MEMPERSEMBAHKAN anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka kepada dewa Molokh sebagai KORBAN dalam api, sekalipun Aku tidak pernah memerintahkannya kepada mereka dan sekalipun hal itu tidak pernah timbul dalam hati-Ku, yakni hal melakukan kejijikan ini, sehingga Yehuda tergelincir ke dalam dosa..,
dan lain2nya.

Allah MELARANG hal-hal seperti korban PERSEMBAHAN berupa MANUSIA atau ANAK MANUSIA tersebut sebagaimana juga didalam idea/paham ajaran orang Yahudi Farisi dari Tarsus dengan segala dusta-muslihat nya dengan doktrin yang diformulasikan 'konsisten tidak konsisten', mbulet dengan jargon bimbingan roh hayal gentayangan (roh ajaran 14 surat), asal pokok nya imani, intelegensia/nalar/otak dengan susah payah dilumpuhkan.

Kepada Abraham/Ibrahim as, Allah berkata, “Abraham, sembelih putra tunggal kesayangan mu itu.", yang :
- Menurut Al-Qur'an adalah putra tunggal semata wayang Ismael/Yitshmael = yang artinya; tangisan do'a (Abraham) yang diperkenankan El (Allah), di masa sebelum Ishak lahir.

- Menurut Alkitab Tanakh/PL adalah putra tunggal tertulis didalam Alkitab, yakni Ishak/Yitshak = yang artinya; tertawa ter-bahak2 (sebagaimana Sara terkekeh-kekeh, merasa lucu-geli terhadap diri nya sendiri sebagai seorang nenek2 berumur hampir 100 tahun akhir nya bisa hamil juga & melahirkan bayi, sebagai putra darah keturunan Abraham ke-2, setelah Ismael.
Namun, meski tertulis sebagai anak tunggal, secara kisah Alkitabiah, empiris/ilmiah/alami/biologis nya, Ishak tidak pernah berstatus sebagai 'anak tunggal' Abraham hingga Abraham wafat/dikubur.

Lalu, meskipun berat hati, mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih anak yang sangat disayanginya itu, akhirnya patuhlah Abraham/Ibrahim.
Ia percaya bahwa Tuhan mengetahui yang terbaik dan pasti memiliki maksud yang baik kepadanya.

Setelah Abraham/Ibrahim menunjukkan bukti ketaatan/kepatuhannya kepada perintah Allah tersebut (dengan tulus-ikhlas hendak menyembelih anak tunggal nya), maka Allah kemudian menghentikan, melarang meneruskan menyembelih anak tunggal kesayangan nya tersebut, dan menggantikan nya dengan domba untuk kemudian Abraham/Ibrahim teruskan penyembelihan, hingga anak Abraham/Ibrahim tersebut selamat (tetap hidup).

JADI dari peristiwa perintah sembelih korban persembahan oleh Abraham yang dari seorang anak manusia kemudian diganti dengan hewan ternak domba, itu ada 2 sisi MAKNA (hikmah/pelajaran), yakni:
1) Allah Maha Mengetahui, tapi Allah ingIn menunjukan kepada manusia/makhluk Nya, betapa hebatnya keimanan seorang manusia bernama Abraham/Ibrahim tersebut, diuji Abraham dengan ujian yang luar biasa beratnya.
Bisa dibayangkan, anak yang ditunggu sekian lama, dari istrinya yang telah bertahun-tahun mandul, akhirnya diberikan anak (dari istri muda Hagar).
Ketika anaknya lahir, dan sudah besar, harapan Abraham tentu untuk menjadikan anaknya sebagai penerusnya, namun sekonyong-konyong kok mendapat perintah agar si anak disembelih dengan tangannya sendiri. Itu adalah puncak pengorbanan dari seorang manusia kepada SIAPA yang pengorbanan nya tersebut hendak DIPERSEMBAHKAN.
Hal ini, Allah ingin menunjukkan bahwa tokoh (Abraham/Ibrahim) ini memiliki sifat-sifat yang luar biasa.

2) Ada orang yang berpendapat, bahwa menyembelih anak sebagai persembahan kepada Tuhan adalah hal yang terlalu mahal, terlalu berharga. Mereka berpendapat, jangan anak manusia lah, yang lebih murah saja dari anak manusia dipersembahkan.
Allah bermaksud memerintahkan menyembelih anak semata wayang Abraham/Ibrahim tersebut untuk membantah orang yang berpendapat tadi, bahwa anak (harta/milik) yang paling dicintaipun, kalau Allah yang perintahkan, maka hal tersebut harus dilaksanakan.

Tetapi ternyata akhirnya, setelah Abraham/Ibrahim berhasil MEMBUKTIKAN kecintaan, kepatuhan nya kepada Allah, maka Allah kemudian batalkan penyembelihan anak Abraham tersebut dan menggantikan nya dengan seekor domba.
Hal ini memiliki makna atau maksud untuk menunjukkan kepada seluruh umat manusia, bahwa MANUSIA tidak boleh menjadi KORBAN (PERSEMBAHAN) atau DIKORBANKAN.

Jadi dari makna no. 2 diatas sebagaimana perintah berkorban, yang kemudian diganti dengan hewan ternak (domba), ini memiliki sub makna:
2.1) Bahwa apapun kalau Allah yang perintahkan, apapun itu harta/milik nya, walaupun sangat berharga, dicintai, maka, ia harus dikorbankan/ dipersembahkan. , tapiii..

2.2) Allah juga ingin mengatakan bahwa JANGAN jadikan MANUSIA sebagai KORBAN atau dikorban-persembahkan.

Jadi sebenarnya dalam ajaran berkurban itu, Allah mengajarkan bahwa berkurbanlah untuk Allah taala (sebagai persembahan/bukti kecintaan kepada Nya sebagaimana yang diajarkan/diperintahkan Nya), dan berkurbanlah sesempurna mungkin (bermakna/berharga), dengan segala ketulusan nya..

NB:
Atas ketauladan Abraham/Ibrahim sebagaimana kecintaan, kepatuhan, ketaatan, dan pengorbanan nya yang luar biasa itulah turun perintah meneladani nya untuk bersedia berkurban, yang dalam hal ini dipersembahkan dalam bentuk menyembelih hewan kurban, seperti kambing, domba, sapi, unta, dll dengan syarat; kurban yang diberikan harus yang baik/sehat/sempurna, dan dengan hati yang tulus, sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri (persembahan) kepada Allah, yang biasa dirayakan sebagai IDUL ADHA (hari raya penyembelihan kurban)..

QS Al-Kautsar 108 : 1-2;“Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan BERKURBANLAH.”

Dalam perintah persembahan/berkurban (menyembelih hewan) tersebut, Musleem yang berkurban tidak diperintahkan untuk mempersembahkan semua bagian dari hewan kurban sembelihan nya tersebut, tapi juga boleh untuk dinikmati oleh diri dan keluarga nya sendiri.

QS Al-Hajj 22:28; supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan [Idul Adha] atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka (dengan kurban) berupa hewan ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.

Dari hewan yang dikurbankan, di-sunnah/ajar-kan bahwa;
- 1/3 bagian boleh menjadi bagian untuk orang yang berkurban dan keluarga,
- 1/3 bagian untuk orang yang membutuhkan, yaitu para dhuafa (menggembirakan fakir-miskin),
- 1/3 bagian lagi dihadiahkan untuk orang yang sebenarnya mampu (tidak butuh / non dhuafa), seperti saudara, tetangga, atau teman, dll untuk sama2 menikmati bakar2an / ngguling / nyate / nggulai, dll dalam rangka menjalin hubungan silaturrahmi/harmonis sesama (selametan ).
Boleh jadi tidak semua orang mampu makan dengan daging walau adanya di kota besar, masih banyak yang makan daging sebulan sekali, sehari-harinya hanya makan alakadarnya.

QS. Al-MaaHuun : 1-7 : "Tahukah kamu orang yang mendustakan agama (beragama tapi tidak agamis/beragama) ?
Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat (yaitu);
orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat riya (pencitraan), dan
enggan menolong (dengan) barang berguna".

Dalam kehidupan sehari-hari, korban bisa diartikan dengan ketulusan, pengabdian/persembahan (kepada siapapun, termasuk Tuhan), atau 'yang disakiti/dikorbankan' (baik hati-bathin atau fisik-tubuh).
Tetapi didalam bahasa Al Quran, pengertian korban bukan dalam arti yang disakiti, tapi korban lebih banyak diartikan sebagai PERSEMBAHAN atau MENDEKATKAN DIRI.
'Qurb' artinya 'dekat', sesuatu yang berharga dipersembahkan dalam rangka mendekatkan diri / kecintaan kepada Allah..

Korban persembahan hewan tersebut tidak hanya pernah diberlakukan kepada Abraham saja, tetapi itu juga pernah diberlakukan kepada Nabi2-Rasul lain nya, termasuk di masa Adam as.
Dua anak Adam, Qabil/Cain dan Habil/Abel mempersembahkan hasil usahanya kepada Allah. Kurban persembahan Habil diterima, sementara Qabil/Kain tidak diterima.
Kurban persembahan yang diterima Allah adalah kurban yang baik, seperti kurban Habil, sementara Kurban Qabil tidak diterima karena buruk, sisa-sisa sortiran, jelek, BS/busuk TIDAK TULUS).
Tapi dari kurban persembahan yang diterima, Allah tidak menerima daging dan darahnya, yang diterima Allah adalah ketulusan hati dan ketakwaan manusia yang memberikan kurban/persembahan tersebut.

*QS. Al Maaidah: 27; Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil/Abel dan Qabil/Cain) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa".

QS Al-Hajj 22: 34;“Bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, berserah dirilah kamu kepada-Nya dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Nya).”

QS Al-Hajj 22: 37.;Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan/suka) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah, Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap petunjuk-Nya kepadamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Lukisan versi Alkitab Yahudi & Kristen tentang peristiwa persembahan korban sembelihan Abraham sebagai ujian Allah atas seberapa besar kecintaan & kepatuhan nya kepada Allah rabbul aalamin, Tuhan semesta alam & sebagai pelajaran bagi seluruh makhluk/manusia.
Yakni persembahan korban berupa anak manusia yang merupakan darah daging (keturunan) nya sendiri, anak tunggal nya, putra satu2nya curahan kasih-sayang ter-gila2nya, anak yang saat itu tidak ada darah keturunan belahan & curahan nya yang lain selain anak tunggal, darah keturunan satu2 nya saat itu., & tidak ada terlintas di pikiran nya akan memiliki tambahan anak keturunan lain lagi..
Singkat nya, korban persembahan tersebut adalah harta MILIK yang paling & sangat berharga bagi seorang Abraham, anak keturunan hadiah Allah terbesar baginya, yang sudah diidam2kan nya selama ber-puluh2 tahun dengan segala do'a penuh rengek-tangisan, yang baru diperkenankan Allah / Al-Ilah/Alaha/Elohi/Eloah/El setelah Abraham berusia kakek2 tua renta.]

NB.
APA MODEL YESUS SBG KORBAN PERSEMBAHAN (anak manusia) YANG DIRIDHOI/DISUKAI/DITERIMA OLEH ALLAH ??
SAMA SEKALI TIDAK, BUKAN SAJA DITOLAK, TETAPI BAHKAN DILARANG/DILAKNAT (sesat)..
* H.R. Yeremia 32:35; Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk Baal di Lembah Ben-Hinom, untuk MEMPERSEMBAHKAN anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka kepada dewa Molokh sebagai KORBAN dalam api, sekalipun Aku tidak pernah memerintahkannya kepada mereka dan sekalipun hal itu tidak pernah timbul dalam hati-Ku, yakni hal melakukan kejijikan ini, sehingga Yehuda tergelincir ke dalam dosa..
Nebus kutuk dosa waris ??
Tidak ada paham itu di Alkitab, alias tidak benar.




oleh Rosilawati Febten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar