Minggu, 08 Februari 2015

KIAMAT : Keadaan manusia di padang Mahsyar

oleh Rosilawati Febten


Mahsyar (Arab: محشر) dalam Islam adalah tanah berpasir putih yang sangat luas dan datar, dimana tidak terlihat dataran rendah maupun tinggi di akhirat.. Mahsyar adalah dataran raksasa yang tidak bertepi, tidak ada lembah, sungai maupun laut.

Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada di tujuh lapis langit dan bumi termasukmalaikatjinmanusiabinatang berkumpul dan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari pengadilan akan hadir di mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia.
Menurut ajaran Islam, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalahMuhammad.[HR Utsman bin Affan bin Dahaak bin Muzahim daripada Abbas ra]. Hari-hari di Mahsyar itu disebut sebagai Yawm al Mahsyar (يوم المحشر, Yaumul Hasyir). Kemudian dikatakan dalam sebuah hadits oleh Muhammad bahwa Palestina adalah tanah Mahsyar(dikumpulkan) dan Mansyar (disebarkan) manusia.[HR Imam Ahmad dengan sanad dari Maimunah binti Sa’d radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Wahai nabi Allah, fatwakan kepada kami mengenai Baitul Maqdis. Beliau bersabada, “Tanah Mahsyar dan Mansyar.” HSR Ahmad dan Ibnu Majah.] Di Indonesia, Mahsyar ini lebih dikenal dengan sebutan Padang Mahsyar, begitupula dengan orang-orang yang berbahasa Melayu.

Keadaan Mahsyar


Keadan manusia akan tergantung dari amalan apa yang telah mereka kerjakan semasa hidup, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sehingga anak tidak lagi mengenali kedua orang tuanya, begitu pula sebaliknya.
Ketika Matahari padam sehingga bumi dalam kegelapan. Takala mereka dalam keadaan demikian, langit di atas mereka berputar-putar dan meledak pecah berkeping-keping selama 500 tahun sehingga langit terbelah dengan segala kekuatannya kemudian meleleh dan mengalir bagaikan perak yg dipanaskan hingga berwarna merah dan manusia bercampur baur seperti serangga yang bertebaran dalam keadaan telanjang kaki, tidak berpakaian dan berjalan kaki.
Kemudian matahari diterbitkan oleh Allah, tepat di atas kepala dengan jarak hanya 2 busur, sehingga manusia terpanggang oleh teriknya matahari yang intensitas panasnya telah dinaikkan dan keringat pun mengalir deras, menggenangi padang mahsyar seiring dengan rasa takut yang luar biasa karena mereka akan dihadirkan dihadapan Allah. Bagi orang yang beriman, beramal shaleh serta banyak mengerjakan kebaikan akan terlindungi dari terik sengatan sinar matahari.
Kemudian keringat tersebut naik ke badan mereka, sesuai dengan tingkatan mereka dihadapan Allah. Bagi sebagian orang keringat akan menggenang mencapai lutut, bagi sebagian lain mencapai pinggang dan bagi sebagian lainnya mencapai lubang hidungbahkan ada sebagian manusia nyaris tenggelam di dalamnya.
Bagi orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Muhammad, syafaat itu berupa:
  • Dipercepatkan pembicaraan dan dipermudahkannya memasuki surga,
  • Ditambahkan timbangan pahala supaya lebih berat daripada dosa,
  • Dimasukkan ke surga tanpa hisab.
Menurut ajaran Islam, manusia yang menerima syafaat di Mahsyar adalah orang Islam yang selalu berzikir, bershalawat kepada Muhammad, ikhlas membantu orang yang sedang kesulitan.[Keadaan Mahsyar dan orang yang mendapatkan syafaat dari Muhammad]
Pada hari ini dinamakan juga "Hari Panggil Memanggil" di dalam Al Qur'an al-Mu'min 32 surah, karena semua orang yang berkumpul di mahsyar sebagian memanggil sehagian yang lain untuk meminta pertolongan.
Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil. (Al-Mu'min 32)

Barisan di Mahsyar

Di padang mashyar nanti bendera-bendera dipasang oleh pemimpin-pemimpin kebenaran dan di bawahnya terdapat barisan-barisan pengikutnya. Bendera itu dipasang dan dikibarkan oleh :
  1. Bendera liwaus shidqi (Kebenaran) dikibarkan oleh Abu Bakar Al-Shiddiq bagi semua orang yang benar dan jujur akan berada di bawah bendera tersebut.
  2. Bendera fuwaha' untuk Mu'adz bin Jabal bagi semua orang yang alim fiqih akan berada dan berbaris di bawah bendera panji-panji ini.
  3. Bendera zuhud untuk Abu Dzar Al-Ghiffari bagi semua manusia yang menjiwai dan membudi daya dengan zuhud akan berada di bawah bendera ini.
  4. Bendera dermawan untuk Utsman bin Affan bagi para dermawan akan berada di bawahnya.
  5. Bendera syuhada untuk Ali bin Abi Thalib bagi setiap orang yang mati syahid sama berbaris di bawah bendera ini.
  6. Bendera qurra' untuk Ubay bin Ka'ab bagi para qari' sama berbaris di bawah bendera panji-panji ini.
  7. Bendera mu'adzin untuk Bilal bin Rabah bagi para mu'adzin akan berada pada barisan di bawah bendera ini.
  8. Bendera orang-orang yang dibunuh dengan aniaya untuk Husain bin Ali bagi orang-orang yang dibunuh dengan aniaya akan berada di bawah bendera ini.

MAHSYAR (TEMPAT BERHIMPUN SEMUA MANUSIA)

Setelah manusia durhaka menyaksikan betapa dahsyatnya persitiwa Kiamat itu. Setelah mereka merasakan betapa pedihnya situasi dan kondisi yang mereka hadapi. Setelah bumi dan langit yang kita saksikan ini Allah hancurkan, lalu Allah menggantinya dengan bumi dan langit yang baru sebagai awal dari alam baru, alam abadi yang bernama Akhirat. Allah sebagai Pencipta Tunggal jagad raya semakin memperlihatkan Kemaha Kekuasaan dan Keperkasaan-Nya seperti yang Dia jelaskan dalam beberapa firman-Nya :
1. Allah mengganti bumi dan langit yang ada sekarang dengan yang baru.
يَوْمَ تُبَدَّلُ الأَرْضُ غَيْرَ الأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (48) وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الأَصْفَادِ (49) سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ (50)
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.(48) Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu.(49) Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api Neraka, (50) (Q. S. Ibrahim (14) : 48 – 50)
2. Allah menghimpun semua manusia di Mahsyar tanpa kecuali. 
اللَّهُ لآ إِلَهَ إِلا هُوَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لا رَيْبَ فِيهِ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا (87)

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari Kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah? (Q.S An-Nisa’ (4) : 87)
3. Allah menciptakan bumi yang datar untuk Mahsyar.
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا (47)
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. (Q.S. Al-Kahfi (18) : 47)
3. Allah mendeklarasikan kekuasaan mutlak-Nya atas alam semesta Akhirat di hadapan semua hamba-Nya.
يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (16)
(yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. 
(Q.S. Ghafir / AL-Mu’min (40) : 16)

Mahsyar adal sebuan tempat perhimpunan raksasa yang menampung semua manusia sejak awal sampai akhir. Terlihat dataran raksasa yang tidak bertepi, tidak ada gunung, tidak ada lembah, tidak ada sungai dan tidak ada pula laut. Itulah Mahsyar, tempat dikumpulkannya semua mansia dengan teratur rapi sambil berbaris lurus. Ketika itu tidak ada seorang manusia pun yang berani memprotes Allah, kendatipun ketika di dunia dia adalah seorang raja yang sangat berwibawa, seorang presiden yang sangat berkuasa, seorang jendral yang sangat disegani, seorang konglomerat yang sangat dihormati dan diperhitungkan, ataupun seorang fakir miskin yang terlunta-lunta. Pada hari itu, semua manusia di hadapan Tuhan Pemilik alam semesta adalah sama. Yang membedakan di antara mereka adalah taqwanya kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dengan bukti ketika hidup di dunia mereka menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah dengan ikhlas, baik dan sempurna. Allah menjelaskan-Nya :
وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا (48)
Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu menduga bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (janji) (untuk menerima balasan)” (48). (Q.S. Al-kahfi (18) : 48)
Pada hari itu, semua manusia, khsusnya mereka yang ingkar kepada Tuhan Pencipta ketika hidup di dunia, mengakui Kekuasan, Keperkasaan dan Kemutlakan Allah Tuhan Pencipta. Pada hari itu, manusia yang tidak mau percaya kepada Tuhan Pencipta ketika mereka melewati fase kehidupan dunia, manusia yang tidak mau taat dan tunduk pada sistem Allah ketika hidup di dunia, manusia yang tidak mau menerapkan hukum Allah ketika berkuasa di dunia, manusia yang anti hukum dan peraturan Allah ketika menjalani kehidupan sementara di dunia, semua mereka serempak mengakui apa yang dulu mereka ingkari, ketika ditanyakan kepada mereka :
يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (16)
(yaitu) hari (ketika) mereka muncul semuanya (di hadapan Allah); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.(16) (Q.S. Al-Mu’min (40) : 16)
Pada hari itu Allah menantang semua manusia, khususnya terhadap mereka yang berkuasa dan membangkang kepada-Nya ketika melewati fase kehidupan dunia, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah Hadits Ibnu Umar berikut :
فِي حَدِيث اِبْن عُمَر رَضِيَ اللَّه عَنْهُمَا أَنَّهُ تَعَالَى يَطْوِي السَّمَاوَات وَالأَرْض بِيَدِهِ ثُمَّ يَقُول أَنَا الْمَلِك أَنَا الْجَبَّارُ ُأَنَا الْمُتَكَبِّرُ أَيْنَ مُلُوكُ الأَرْضِ ؟ أَيْنَ الْجَبَّارُونَ ؟ أَيْنَ الْمُتَكَبِّرُونَ ؟
Dalam Hadits riwayat Ibnu Umar ra .dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala menggulung semua langit dan bumi dengan Tangan-Nya. Kemudian Dia berkata : Aku adalah Raja. Aku adalah Maha Perkasa. Aku adalah Yang Sombong. Mana raja-raja di atas bumi? Mana mereka yang perkasa? Mana mereka yang sombong itu?
Tak ada satupun dari mantan raja dan penguasa di atas bumi yang menjawab. Tak ada seorangpun dari pejabat tinggi negara di atas bumi yang mampu merespon. Tak satupun dari konglomerat, kepala suku, kepala geng, mafia dan preman yang berani bersuara. Tak satupun dari para jendral berbintang empat atau lima yang berkutik.Tak satupun dari manusia-manusia yang pernah hidup di atas bumi yang berani berkata. Semuanya tertunduk sambil menggigil ketakutan. Dalam pikiran mereka tergambar semua kejahatan, kedurhakaan dan kezaliman yang dulu pernah mereka lakukan.
Setiap orang memikirkan nasibnya sendiri. Saking dahsyatnya suasana, mereka tidak bisa berbicara, apalagi berargumentasi. Suasananya sangat mencekam. Semua hamba tunduk, diam seribu bahasa.
Pada hari itu, manusia tidak sempat lagi memikirkan harta, anak, pangkat, kedudukan dan semua fasilitas hidup yang diperoleh ketika mereka melewati fase kehidupan di dunia. Mereka terfokus memikirkan diri sendiri, tanpa peduli dengan orang-orang yang ketika hidup di dunia menjadi teman dekat atau karib kerabat. Pada hari itu, wajah manusia hanya terbagi dua, yang berseri-seri mukanya dan yang bermuka masam, pucat pasi dan hina. Allah menjelaskannya dalam surat ‘Abasa sebagai berikut berikut :
لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ (37) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ (38) ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ (39) وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ (40) تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ (41) أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ (42)
“Setiap orang dari mereka pada hari itu sibuk dengan urusannya masing-masing (37) Banyak muka pada hari itu berseri-seri,(38) tertawa dan gembira ria,(39) dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,(40) dan ditutup lagi oleh kegelapan (karena merasa hina) (41) Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.(42)” (Q.S. ‘Abasa (80) : 37 – 42)
Adapun tingkat kesulitan dan kepanikan manusia ketika itu tergantung pada apa yang mereka yakini dan perbuat ketika hidup di dunia. Jika mereka orang-orang pendurhaka dan penentang Allah Tuhan Pencipta, baik dalam bentuk keyakinan, perkataan, perbuatan ataupun dengan sikap, mereka akan merasakan betapa sulitnya dan panasnya hari itu. Mereka nyaris tenggelam dan berenang dalam lautan keringat, karena matahari amatlah dekat jaraknya dari kepala mereka. Mereka lemah, tak berdaya, tertunduk dan dalam keadaan putus asa serta hina. Allah menjelaskan kondisi yang mereka hadapi itu dalam berbagai tempat dalam Al-Qur’an. Di antaranya :
خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ (7) مُهْطِعِينَ إِلَى الدَّاعِي يَقُولُ الْكَافِرُونَ هَذَا يَوْمٌ عَسِرٌ (8)
“Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan (menuju Mahsyar) seakan-akan mereka belalang yang berterbangan, (7) mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang amat berat".(Q.S. Al-Qomar (54) : 7 – 8)
خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ (44)
“Dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diingatkan (diancamkan) kepada mereka.” (Q.S. Al-Ma’arij (70) : 44)
Terkait dengan orang-orang yang beriman kepada Tuhan Pencipta, taat aturan-Nya, tunduk dan patuh pada kitab petunjuk-Nya (Al-Qur’an) dalam menjalankan misi dan visi ketika hidup di dunia, dengan pengetahuan, rindu dan cinta pada-Nya, mereka akan mendapatkan naungan keteduhan dari-Nya.
Pada hari itu ada tujuh golongan istimewa dari kalangan orang-orang beiriman yang mendapatkan naungan Allah, yang kriteria mereka dijelaskan dalam Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim berikut ini :
"عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل الا ظله : إمام عادل وشاب نشأ في عبادة الله عز وجل ورجل قلبه معلق بالمساجد ورجلان تحابا فى الله اجتمعا عليه وتفرقا عليه و رجل دعته امرأة ذات حسن وجمال فقال : إني أخاف الله ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ماتنفق يمينه ورجل ذكر الله خاليا ففاضت عينانه" (متفق عليه)
‘Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi Saw ia berkata : “Ada tujuh golongan yang Allah beri naungan dengan naungan-Nya, pada hari tiada lagi naungan kecuali naungan-Nya. Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam ketaatan pada Allah, seseorang yang hatinya terpaut pada masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allah dan karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah di atas dasar itu, seorang lelaki yang digoda wanita yang memiliki jabatan dan kecantikan, lalu dia (menolaknya) sambil berkata : aku takut pada Allah, seseorang yang bersedekah maka ia sembunyikan sehingga apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya, dan seseorang yang berzikir (mengingat) kepada Allah di tempat yang sunyi sepi, maka ia bergelimang air mata”. (Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Adapun orang-orang-orang yang menolak dan melupakan dengan sengaja petunjuk Tuhan Pencipta dalam menjalankan misi dan visi hidup ketika hidup di dunia, mereka dikumpulkan dalam keadaan buta. Lengkaplah penderitaan yang mereka rasakan. Allah menjelaskan hal tersebut dalam dalam Kitab Petunjuk-Nya :
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (126) وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى (127)
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku (Al-Qur’an), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta". (124) Berkatalah ia: "Ya Tuhan Penciptaku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat? (125) Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan".(126) Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di Akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.(127) (Q.S. Thaha (20) : 124 – 127)

Yawm al Ba'ats (Hari Kebangkitan)


Yawm al-Qiyāmah (Arab: يوم القيامة) adalah "Hari Kebangkitan" seluruh umat manusia dariAdam hingga manusia terakhir. Ajaran ini diyakini oleh umat IslamKristen dan Yahudi. Al-Qiyāmah juga nama dari salah satu ayat ke 75 di dalam kitab suci Al-Qur'an.

Kalimat kiamat di dalam bahasa Indonesia adalah hari kehancuran dunia, kata ini diserap dari bahasa Arab "Yaum al Qiyamah" , yang arti sebenarnya adalah hari kebangkitan umat. Sedangkan hari kiamat (kehancuran alam semesta beserta isinya) dalam bahasa Arabadalah "As-Saa’ah".

Yaum al-Qiyamah secara bahasa berarti "Hari Kebangkitan Umat", terdiri dari 3 suku kata, yaitu:
  1. Yaum (يوم) = Hari, masa atau periode
  2. Qiyam (قيام) = Tegak, bangkit, berdiri
  3. `Ummah (أمة) = Umat, bangsa
Secara istilah Yaumul Qiyamah sering diartikan hari kiamat (kehancuran alam semesta beserta isinya). Yaumul Qiyamah sama halnya dengan Yawm ad-Din yang artinya suatu periode (masa) dimana akan terjadi kebangkitan sebuah komunitas umat manusia yang hidup berdasarkan agama Allah (dinullah). Umat ini bangkit 700 thn sekali dengan diutusnya seorang rasul dari umat tersebut.

Keadaan manusia pada hari kebangkitan berbeda-beda sesuai dengan amal ibadahnya di dunia. Setelah fase kebangkitan makhluk dari alam kubur, maka manusia dan makhluk lainnya akan memasuki fase di Mahsyar, yang selanjutnya akan diberikan/ dihadapkan;

  • Ita al-Kitab sebuah catatan amal masing-masing yang diberikan tiap-tiap makhluk,
  • Mizan Kemudian akan dihadapkan sebuah neraca yang akan menimbang antarapahala dan dosa setiap makhluk.
  • Haudh (telaga) setiap nabi akan memiliki telaga ini. Menurut ajaran Islam, Muhammad memiliki telaga yang diberi nama Kautsar, namun hanyalah calon penduduk surgayang dapat merasakan lezatnya air itu.
Selama hari yang sangat menyiksa itu, Muhammad akan memberikan pertolongan untuk seluruh makhluk yang disebut sebagai Syafa'at Udhma, ia akan memohon kepada Allah supaya secepatnya diadakan hisab.

Fase kehidupan setelah Barzakh


Selanjutnya makhluk menjalani fase Yawm al-Mahsyar "Hari berkumpul di Mahsyar" kemudian Yawm ad-Din "Hari Penghakiman" (Arab: يوم الدين) adalah hari dimana Tuhan memutuskan semua perbuatan makhluk-Nya. Percaya Hari Akhir juga merupakan salah satu dari rukun iman bagi penganut agama Islam.

Serangkaian dari kisah ini menurut pemahaman umum adalah penghancuran dari semua makhluk, kebangkitan makhluk yang telah mati dan penghakiman untuk seluruh makhluk. Waktu dan kapan terjadinya tidak ada satupun makhluk Tuhan yang mengetahuinya, tetapi Allah telah memberikan tanda-tanda besar dan tanda-tanda kecil yang akan terjadi mendekati waktu Qiyamah (Kehancuran) dan kesemuanya telah didokumentasikan. Pengadilan terakhir membentuk satu tema utama dari ayat Qur'an. Banyak ayat-ayat Qur'an, khususnya yang paling pertama, didominasikan dengan kisah menjelang Hari Kebangkitan.


Yawm al Hisãb (Hari Perhitungan)

Yawm al Hisãb artinya hari perhitungan/ penghakiman amal baik dan amal buruknya manusia. Setelah berada di Mahsyar selanjutnya mereka satu persatu dihisab. Sebelum dihisab, mereka diberitahu tentang amal perbuatan yang telah mereka kerjakan meskipun mereka telah lupa apa yang mereka kerjakan. Amal manusia didunia telah dicatat olehMalaikat Kirâman Kâtibîn, tanpa ada kekliruan sedikitpun.
Manusia akan menerima buku catatan amal yang telah dilakukan ketika di dunia. Amal-amal tersebut kemudian ditimbang di atas mizan atau neraca. Barang siapa yang berat amal kebaikannya akan dimasukkan ke surga dan yang ringan kebaikannya akan dimasukkan ke neraka. Apabila buku (catatan) itu berat amal kebaikkannya akan diterima tangan kanan, sebaliknya bila buku itu berat amal kejahatannya akan diterima tangan kiri. Sesuai dengan 

Firman Allah swt “Ingatlah suatu hari yang saat itu Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya, dan barang siapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitab itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. (Al-Isra ayat 71)”

Firman Allah swt “Maka adapun orang yang diberi kitabnya dari arah kanannya, akan diperhitungkan amal perbuatannya dengan mudah, dan kembali kepada ahlinya riang gembira. Adapun orang yang diberikan kitab amalannya dari arah kirinya dia akan mengalami kesengsaraan, dan dimasukakan kedalam Neraka Sa'ir. (Al- Insyiqaq ayat 7 - 12)

Pengelompokkan manusia


Pada hari kebangkitan ini seluruh manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok, yaitu:

  • Kelompok yang berkendaraan,
  • Kelompok yang berjalan kaki,
  • Kelompok yang berjalan dengan wajahnya.
Ada salah seorang sahabat yang menanyakan, bagaimana bisa sekelompok tersebut berjalan dengan wajahnya, kemudian Muhammad menjawab "Allah yg menjadikan mereka berjalan dengan kaki, pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah."


12 Kelompok Kehidupan Manusia Setelah Mati 
Pada masa ini umat Islam datang secara berkelompok, berdasarkan surah An-Naba'yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, (QS An-Naba' 78:18)dan hadits shahih,  [HR Muadz bin Jabal, Nabi Muhammad bersabda, "Wahai Muadz, sesungguhnya engkau bertanyakan sesuatu yang sangat besar. Ada 12 kelompok umatku akan dihalau ke Padang Mahsyar. Mereka semuanya itu Allah Maha Kuasa tukarkan, tidak seperti mereka hidup ketika didunia."] Golongan itu adalah seperti berikut:



1. Dibangkitkan tanpa kaki dan tangan, seraya terdengar suara dari sisiNya,"Mereka adalah orang-orang yang mengganggu tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya".



2. Dibangkitkan dalam bentuk babi, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah balasan bagi orang-orang yang bermalas-malasan melakukan sholat dan nerakalah tempatnya".



3. Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perutnya besar menggunung yang dipenuhi ular dan kalajengking, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran orang-orang yang menahan zakat dan nerakalah tempatnya".



4. Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang berdusta dalam perkara jual beli dan nerakalah tempatnya".



5. Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan bau busuk, lebih busuk dari bau bangkai. seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang melakukan maksiat (perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam) secara sembunyi karena takut terlihat orang tapi tidak takut dari pengawasan Allah dan nerakalah tempatnya".



6. Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan terputus lehernya, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memberikan kesaksian palsu dan nerakalah tempatnya".



7. Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah dan dari mulutnya keluar darah dan nanah. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang tidak mau memberikan kesaksian dan nerakalah tempatnya".



8. Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tertunduk dan kedua kakinya berada diatas kepala, seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang suka melakukan zina dan terlanjur mati sebelum bertobat dan nerakalah tempatnya".



9. Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam dan matanya biru serta perutnya penuh api, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memakan harta dan merampas hak anak-anak yatim secara zalim dan nerakalah tempatnya".



10. Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan sakit kusta dan sopak, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang mendurhakai orang tuanya dfan nerakalah tempatnya".



11. Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta hati, buta mata. Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut dan paha. Dan dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang meminum arak.
12. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar. Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik, selalu menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara salat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah.

Tujuh orang yang mendapatkan naungan

Di Mahsyar dengan suhu yang sangat panas di hari hisab, tentulah para manusia menjadi bingung dan panik ingin mencari tempat perlindungan, dan pada hari itulah manusia akan berkata: "Ke mana tempat lari?". Dalam Al-Quran disingkapkan dengan tegas dan jelas sekali perihal keadaan itu sebagaimana firman Allah yang berbunyi:

“"Pada hari itu manusia berkata: "Kemana tempat lari?" Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!" (Al-Qiyamah 75:10-11)”

Tetapi dengan kehendak Allah akan terdapat beberapa orang yang mendapatkan naungan, tetapi tidak semua manusia dapat berteduh di bawahnya, itu merupakan rahmat Allah dan naungannya. Ada tujuh orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah dengan rahmatNya pada hari yang tiada naungan selain naunganNya ialah :
  1. Penguasa/ pemimpin yang adil.
  2. Seorang remaja yang mengawali keremajaannya dengan beribadah kepada Allah.
  3. Seorang lelaki yang hatinya dipertautkan dengan masjid-masjid.
  4. Dua orang yang saling cinta-mencintai karena Allah, yakni yang keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah.
  5. Seorang lelaki yang ketika dirayu oleh wanita bangsawan lagi rupawan, lalu ia menjawab: "Sesungguhnya aku takut kepada Allah".
  6. Seorang yang mengeluarkan sedekah dan disembunyikan, sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya itu (artinya dia bersedekah dan tidak menceritakan sedekahnya itu kepada orang lain).
  7. Seorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, sehingga kedua matanya mencucurkan air mata." [HR Imam Bukhari & ImamMuslim]

Shirath

Al-Shirath (Arab:الصراط; Ash-Shirāth) adalah jembatan (titian) yang terbentang di atas permukaan neraka Jahannam yang sangat licin, memiliki kait, cakar dan duri.[Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim, juz I, no. 352]. Setelah melewati masa di Mahsyar, kaum Muslim akan dibentangkan shirath bagi mereka di atas Jahannam sehingga mereka melintasi di atasnya dengan kecepatan sesuai dengan kadar keimanan mereka. Orang yang pertama kali melewatinya adalah Muhammad, kemudian Muhammad berdiri di tepi shirath seraya berdoa, “Rabbi, selamatkan, selamatkan!”[Diriwayatkan oleh Imam Muslim] Jika ada umat-Nya yang pernah menyekutukan Allah dengan kesyirikan besar dan belum bertaubat sebelum kematiannya, akan mengakibatkan kekekalan di dalam neraka.
Adapun orang-orang kafir dengan berbagai jenisnya, musyrikin, penyembah berhalaatheisdan yang lainnya, mereka itu akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dibukakan ketujuh pintu Jahannam bagi mereka. Sesuai dengan surah Az Zumar: 71,

Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahanam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya. (Az-Zumar [39]:71)”

dan Surah Al-Hijr [15]:44,

Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.(Al-Hijr [15]:44)

Etimologi


Kata shirath secara akar bahasa memiliki arti 'tertelan'.[4] Penamaan jembatan ini mengapa disebut sebagai jembatan shirath adalah berdasarkan kedua hadits shahih berikut ini, "Maka dibuatlah ash-shirath di atas jahannam ...."[Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim] "...dan diutus amanah dan kekerabatan, maka keduanya berdiri di kedua tepi ash-shirath ...."[Hadits riwayat Imam Muslim]

Wujud shirath



Muhammad pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menciptakan shirath yang berada di atas neraka, yaitu jembatan yang terletak di tengah-tengah neraka Jahannamyang sangat licin dan dapat menggelincirkan. Jembatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang setiap gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun berupa tanjakan yang tinggi, seribu tahun berupa dataran, dan seribu tahun berupa lereng yang curam. Dia lebih kecil dan lembut dari pada rambut, lebih tajam dari pada pedang, dan lebih gelap dibandingkan malam yang pekat. Setiap gardu mempunyai 7 cabang, setiap cabang bentuknya bagai panah yang ujungnya tajam. Duduklah setiap hamba di atas setiap gardu tersebut dan ditanyakan kepadanya tentang perintah-perintah Allah."

Pertanyaan disetiap pos

Selama perjalanan di shirath, setiap seorang hamba akan ditanyakan tentang apa saja yang telah ia kerjakan selama hidupnya. Pertanyaan disetiap pos adalah sebagai berikut:
  • Pos pertama iman,
  • Pos kedua salat,
  • Pos ketiga zakat,
  • Pos keempat puasa,
  • Pos kelima haji dan umroh,
  • Pos keenam wudhu' dan mandi junub,
  • Pos ketujuh tentang sikap terhadap kedua orang tua, menyambung tali persaudaraan dan penganiayaan terhadap sesama makhluk hidup.
Jika seorang hamba lolos dari semua pertanyaan-pertanyaan ini, maka tetaplah ia pada pos dan jika tidak, maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka. Dalam suatu riwayat diceritakan: Sesungguhnya ketika manusia melewati jembatan, maka api neraka berada di bawah telapak kaki mereka, ada yang berada di atas kepala mereka, ada yang berada di sebelah kanan dan kiri mereka, serta ada yang berada di belakang dan di depan mereka. Allah berfirman dalam Surah Maryam:

...dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu, hal itu bagi Tuhanmu adalah kepastian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (Maryam [18]:71-72).

Sedangkan api neraka itu selalu memakan tubuhnya, mulai dari kulit sampai dagingnya, sehingga orang yang lewat di atas jembatan itu bagaikan arang yang hitam, kecuali orang-orang yang selamat dari api neraka. Sebagian mereka ada yang melewati neraka tanpa disertai rasa takut terhadap apapun dari kesulitan dan tidak pula merasakan panasnya, hingga ia berkata pada akhir perjalanannya: "Dimanakah jembatan itu ?" Lalu dikatakan kepadanya: "Telah engkau lalui jembatan itu tanpa kesusasahan berkat rahmat Allah."

Sepuluh kumpulan manusia di shirath

Manusia yang pertama kali menginjakkan kakinya di shirath adalah Muhammad, dia akan memimpin kumpulan-kumpulan umatnya. Kumpulannya terbagi menjadi 10 bagian, yaitu:
  • Kumpulan pertama berhasil melintasi seperti kilat yang memancar.
  • Kumpulan kedua melintasi seperti angin yang kencang.
  • Kumpulan ketiga melintasi seperti kuda yang baik.
  • Kumpulan yang keempat seperti burung yang pantas.
  • Kumpulan yang kelima berlari.
  • Kumpulan keenam berjalan.
  • Kumpulan ketujuh berdiri dan duduk karena mereka dahaga dan penat. Dosa-dosa terpikul di atas belakang mereka. Muhammad berhenti di atas shirath. Setiap kali, Muhammad melihat seorang dari umatnya bergelayut di atas shirath, kemudian ia akan menarik tangannya dan membangunkan dia kembali.
  • Kumpulan kedelapan menarik muka-muka mereka dengan rantai karena terlalu banyak kesalahan dan dosa mereka. Bagi yang buruk, mereka akan menyeru: "Wahai Muhammad!" Muhammad kemudian berkata: "Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan! Selamatkan mereka"!
  • Kumpulan kesembilan dan kesepuluh tertinggal di atas shirath, mereka tidak diizinkan untuk menyeberang.
Dikatakan bahwa, di pintu surga, ada pokok yang mempunyai banyak dahan. Bilangan dahannya tidak terkira hanya Allah saja yang mengetahui. Di atasnya ada anak-anak yang telah mati semasa di dunia ketika umur mereka belum baligh (dewasa). Apabila mereka melihat orang tua mereka, mereka menyambutnya dan mengiringi mereka memasuki surga. Mereka memberikan gelas-gelas dan cerek serta tuala dari sutera.

Titian Shirath


Setelah habis masa penghakiman, kemudian makhluk yang telah dihisab digiring untuk melalui titian shirath yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari mata pedang, berdasarkan hadits berikut ini, "Sampai kepadaku bahwa jembatan ini (ash-shirath) lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang"  [HR Imam Muslim 1/ 167]. Dalam kisah lain dikatakan titian ini setipis rambut dibelah tujuh, tetapi tidak pernah ditemukan dalil yang menguatkannya. Di titian tersebut Muhammad-lah yang pertama kali menginjakkan kakinya dan kemudian diikuti oleh kesepuluh kumpulan umatnya.

https://www.facebook.com/notes/694183637294303/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar