Minggu, 08 Februari 2015

GHIBAH I

Menggunjing (ghibah)...



GHIBAH alias gossip adlh penyakit hati yg diremehkan,pdhal akibatnya membakar NILAi AMAL IBADAH.Rasulullah bersabda,"Ghibah adlh membicarakan ttg saudaramu,kalau dia mendengar,dia tdk menyukainya","Bagaimana yg kami ceriterakn itu benar adanya ya Rasulullah",tanya sahabat."Itulah ghibah, & kalau tdk benar maka engkau sudah memfitnah saudaramu",jawab Rasul. (QS 49:12).

Ghibah adalah menggunjing seseorang pada saat dia tidak ada dengan sesuatu yang tidak disukai tanpa ada tujuan yang diperbolehkan oleh syariat. Sebagian orang -(semoga Alloh menunjuki mereka)- tidak menganggap gunjingan (ghibah) sebagai perkara mungkar atau haram. Ada yang mengatakan, “Jika yang anda katakan itu memang terdapat padanya, gunjingan itu tidak haram”. Mereka tidak mempedulikan hadits-hadits Rasulullah saw. 

Hukumnya haram dan termasuk dosa besar, baik aib yang digunjingkan ada pada diri seseorang maupun tidak. Dasarnya adalah ketetapan dari Rasulullah saw, ketika beliau ditanya tentang menggunjing, beliau bersabda : “Engkau membicarakan aib saudaramu padahal ia tidak suka (bila dibicarakan)”. Ada yang bertanya:“Bagaimana bila yang aku katakan itu memang benar ada pada saudaraku ?”.Beliau menjawab :“Jika memang benar bahwa yang kau katakan itu ada padanya, engkau telah menggunjingnya (ghibah), sementara jika itu tidak ada padanya, berarti engkau telah berdusta tentangnya”.

Diriwayatkan pula dari Beliau saw, pada malam Isra beliau melihat suatu kaum berkuku kuningan, mereka mencakari wajah dan dada dengan kuku tersebut. Beliau menanyakan tentang mereka, dijawab bahwa mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan merusak kehormatan sesama manusia.

Dari Abul Laits assamarqandi sanadnya dari Abuhurairah ra. Rasulullah saw bersabda"Apakah kamu tahu siapakah sejahat-jahat kamu?
jawab sahabat: Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. sabda Nabi saw: sejahat-jahat kamu ialah orang yang bermuka dua, yang menghadap kepada ini dengan wajah, dan datang kesana dengan wajah yang lain"

Dari Asbaath, Assuddi, Ketika Salman Alfarisi bersama sahabat-sahabat yang diantara mereka juga ada Umar ra dalam berpergian, tiba-tiba mereka berhenti dan berkemah, maka tidurlah Salman sedang kawan-kawannya sedang masak-masak, lalu ada beberapa orang berkata: apakah maksud hamba ini, hanya mau datang ke kemah yang sudah berdiri dan makanan yang sudah siap. Kemudian mereka berkata kepada Salman: pergilah engkau kepada Nabi saw minta lauk pauk untuk kami. maka pergilah Salman menyampaikan kepada Nabi saw permintaan mereka. Nabi saw bersabda kepada Salman:beritahukan kepada mereka bahwa mereka telah makan lauk pauk. Maka kembalilah Salman kepada kawan-kawannya dan memberitahu apa yang dikatakan oleh Nabi saw. Lalu mereka berkata: kami belum makan apa-apa. Salman berkata:dan Nabi saw tidak dusta dalam sabdanya, lebih baik kamu pergi sendiri kepadanya. Maka pergilah mereka kepada Nabi saw lalu dikatakan oleh Nabi saw:kamu telah makan daging saudaramu ketika kamu membicarakannya (ghibah) padanya diwaktu ia sedang tidur lalu Nabi saw membaca firman Alloh Ta’ala: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. [QS. al-Hujurat : 12]

Setiap muslim dan muslimah hendaknya mewaspadai perilaku ghibah (menggunjing). Hendaknya pula saling menasihati untuk meninggalkannya. Semuanya dalam rangka taat kepada Alloh Ta'ala dan RasulNya. Begitupula hendaknya punya semangat untuk menutupi aib saudaranya sesama muslim, tidak menyingkapkan aib mereka.
Ghibah termasuk unsur kebencian, permusuhan, dan perpecahan masyarakat. Semoga Alloh menunjukkan kaum muslimin kepada kebaikan.
wassalam
semoga bermanfaat

PENYEBAB GHIBAH
Ketika kita berkata atau pun mengobrol seringkali kita baik sadar atau pun tidak masuk dalam hal ghibah. Yang dimasud dengan pengertian ghibah adalah yaitu menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka jika hal tersebut disebutkan. Baik mengenai jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, akhlaknya, bentuk lahiriahnya dan sebagainya. Caranya pun bermacam-macam diantaranya dengan membeberkan aib, meniru tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang digunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.

Hukum ghibah adalah haram hal ini seperti yang tersebut dalam dalam Al-Qur'an QS. Al Hujurat 49:.Allah swt berfirman : "Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya."
Syeikh Sulaiman bin Abdul Karim Al Mufarroj mengatakan bahwa ghibah ini adalah seseorang yang menyebut saudaranya seislam ketika tidak ada di hadapannya dengan sesuatu yang dibencinya, baik itu berkenaan dengan badan, agama, dunia, diri, jasad, akhlak, harta, keluarga, pakaian, gerakan, kefasihan lidah, kemasaman wajah atau yang lainnya dari apa saja yang terkait dengannya. Semua yang dipahami dengan maksud mencela maka termasuk dalam sebutan ghibah baik berupa lafadz, umpatan, celaan, rumusan, isyarat atau tulisan.

Beberapa penyebab ghibah adalah :
1.Hasad (Dengki). Rasulullah saw bersabda : "Hati-hati kalian terhadap perbuatan hasad! karena hasad itu memakan (merusak)kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." (HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah)
2.Balas Dendam. Sifat dendam menyebabkan seorang pendendam menggunjing saudaranya dalam berbagai kesempatan. Wal'iyaadzu billah !
3.Menjilat dan mencari muka. Seorang yang suka menjilat dan mencari muka teman-temannya akan selalu menyelaraskan perkataannya dengan teman-temannya. Meskipun terkadang teman-temannya terlibat dalam pergunjingan. Maka biasanya si penjilat dan si pencari muka membiarkannya. Alasannya takut teman-temannya lari meninggalkannya.
4.Sombong dan meremehkan orang lain. Mengenai sombong ini maka Rasulullah saw bersabda :"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain" (HR.Muslim). Lalu Rasulullah saw bersabda : "Orang-orang yang sombong itu akan dikumpulkan pada hari kiamat seperti semut kecil yang terinjak-injak telapak kaki orang-orang." (HR.Tirmidzi dan Nasa)
5.Memperolok-olokan orang lain, sebagian orang menggunjingkan saudaranya dengan jalan memperolok-olokan. Perbuatan ini haram. Allah swt berfirman :"Janganlah suatu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) itu lebih baik dari mereka." (QS.Al Hujurat 49: 11)

Dan ghibah ini adalah termasuk dalam penyakit hati. Karena merupakan dari satu penyakit ghibah ini mempunyai bahaya. Dan bahaya ghibah diantaranya yaitu :
1.Ghibah menjadikan pelakunya terbuka aibnya di dunia maupun di akhirat.
2.Ghibah menyakiti hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman : "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."(QS.Al Ahzab 33:58)
3.Ghibah termasuk kedzoliman dan melampaui batas terhadap orang lain. Di dalam hadits Qudsi yang shahih riwayat Imam Muslim, Rasulullah saw meriwayatkan dari Rabb-nya swt:"Wahai hamba-hamba-Ku sesungguhnya Aku telah mengharamkan kedzoliman atas diri-Ku dan Aku telah menjadikan kedzoliman diantara kalian sebagai sesuatu yang diharamkan, maka janganlah kalian saling mendzolimi."
4.Ghibah berakibat terkena azab pada hari kiamat. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman: "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela"(QS.Al Humazah 104:1)
5.Ghibah memporak-porandakkan masyarakat, menebarkan fitnah, menimbulkan permusuhan diantara manusia dan menimbulkan dendam.
6.Ghibah menunjukkan atas gugur dan hancurnya perbekalan pelakunya, kotor niatnya dan jelek lidahnya.
Untuk itulah kita haris berhati-hati terhadap penyakit ghibah ini dan jangan sampai kita terjangkiti dan rusak segala amalan ibadah kita karena kita melakukan ghibah ini dalam kehidupan sehari-hari kita.
Hadits Ghibah dan Namimah dari Tanbihul Ghafilin
Dari Abul Laits Assamarqandi sanadnya dari Abuhurairah.Rasulullah saw bersabda"Tahukah kamu apakah ghibah? jawab sahabat:Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Maka sabda Nabi saw:Ghibah itu jika kau menyebut (membicarakan) hal keadaan saudaramu yang ia tidak suka hal itu disebut atau dibicarakan kepada orang lain, maka itu berarti ghibah padanya.
Lalu ditanya:bagaimana kalau saudaraku betul begitu?
jawab Nabi saw:jika yang kau sebut itu benar ada padanya, maka itu ghibah.tetapi jika tidak betul maka itu buhtan(yakni membuat-buat kepalsuan pendustaan untuk menjelekkan nama orang"

Dari Abul Laits Assamarqandi sanadnya dari Ibn Abi Najih"Ada seorang wanita pendek datang kerumah Nabi saw dan ketika telah keluar, Siti Aisyah ra berkata:alangkah pendeknya orang itu. Nabi saw bersabda:engkau ghibah.
Aisyah berkata:saya tidak menyebut kecuali yang sebenarnya ada padanya.
sabda Nabi saw:engkau telah menyebut yang paling jelek padanya."

Dari Abul Laits Assamarqandi sanadnya dari Abu Said Alkhudri ra.Rasulullah saw"Pada malam Israa' ke langit aku melalui suatu kaum yang dipotongkan daging pinggangnya.kemudian dimakankan kepadanya dengan kalimat makanlah apa yang dahulu kamu makan dari daging saudaramu. maka saya bertanya:ya Jibril siapakah mereka itu? jawabnya:mereka dari umatmu yang suka mengumpat ghibah (menyebut kejelekan orang lain) Hammaz lammaz:mengejek dengan isyarat atau lidah atau dengan tangan"

Dari Abul Laits:saya  mendengar ayahku bercerita"ketika Nabi saw dirumah, sedang sahabat ahlis-shuffah di masjid dan Zaid bin Tsabit menceritakan apa yang telah ia dengar dari Rasulullah saw kemudian Nabi saw diantari orang daging, maka ahlis shuffah itu berkata kepada Zaid bin Tsabit:engkau masuk kepada Nabi saw katakan kepadanya bahwa kami sudah lama tidak makan daging, supaya Nabi saw mengirim daging kepada kami.
Dan ketika Zaid telah berdiri dari mereka, mereka membicarakan Zaid diantara mereka. Zaid itu telah mendapat dari Nabi saw sebagaimana yang kami dapat, tetapi mengapa ia mengajar hadist kepada kami.
Maka ketika Zaid telah sampai kepada Nabi saw dan menyampaikan amanat orang-orang ahlis shuffah itu, tiba-tiba Nabi saw berkata kepada Zaid:katakan kepada mereka:kamu kini telah makan daging.
Maka segera Zaid bin Tsabit kembali menyampaikan apa yang telah diperintah oleh nabi saw itu.
Mereka berkata:Demi Allah kami sudah lama tidak makan daging. maka kembali Zaid kepada Nabi saw menyampaikan jawaban orang Ahlis shuffah itu.
Tetapi Nabi saw tetap berkata:mereka kini telah makan daging. maka kembali Zaid kepada mereka dan menyampaikan apa yang dikatakan oleh Nabi saw.
Lalu ahlis-shuffah itu datang semua menghadap kepada Nabi saw dan oleh Nabi saw langsung dikatakan:sekarang kamu telah makan daging saudaramu sedang bekas itu masih ada di gigimu, coba ludahlah kamu supaya dapat melihat merahnya darah daging itu, maka ludah orang-orang itu berupa darah, maka bertobatlah mereka dan minta maaf karena telah ghibah terhadap Zaid bin Tsabit itu"

Dari Jabir bin Abdillah ra" terasa angin yang membawa bau busuk di masa Rasulullah saw.Maka Nabi saw bersabda:ada orang-orang munafiq yang ghibah (ngerasani) orang muslimin ,maka inilah tandanya bau busuk.Yakni Allah akan menunjukkan kepada kaum muslimin yang taat dan patuh kenyataan kebusukan dari apa yang telah dilarang oleh Allah kepada hambanya."

Dari Ibn Abbas ra"(ayat:wala yagh tab ba'dhukum ba'dha) turun mengenai dua orang sahabat Nabi saw:pada suatu berpergian Nabi saw mengatur tiap dua orang kaya dititipi sahabat yang tidak punya,supaya dapat membantu kepadanya dan ikut makan bersama keduanya.bertepatan Salman dititipkan kepada dua orang, dan pada hari itu Salman tidak membantu menyediakan keperluan kedua kawannya itu.lalu disuruh oleh keduanya:pergilah kepada Nabi saw mintakan untuk kami sisa-sisa lauk pauk, maka pergilah Salman baru berangkat tiba-tiba kedua orang itu berkata:orang itu andaikan ia pergi ke sumur niscaya akan berkurang airnya.

Maka ketika telah sampai kepada Nabi saw .Salman berkata kepada Nabi saw.apa yang diminta oleh kedua saudaranya itu.Tiba-tiba Nabi saw bersabda: beritahu kepada keduanya:bahwa kamu berdua telah makan lauk pauk.
Dan ketika telah disampaikan oleh Salman apa yang di sabdakan Nabi saw itu. Maka segeralah keduanya pergi kepada Nabi saw dan berkata:kami tidak makan lauk pauk.Jawab Nabi saw:saya telah melihat merahnya daging dalam mulutmu berdua.
Berkata keduanya:kami tidak punya lauk pauk dan tidak makan daging hari ini. Maka sabda nabi saw:kamu telah membicarakan saudaramu, apakah kamu suka makan daging orang mati?
jawab keduanya:tidak.
Sabda Nabi saw:sebagaimana Kamu tidak suka makan daging orang mati, maka jangan membicarakan kejelekan orang lain, sebab siapa yang ghibah pada kawannya maka berarti telah makan dagingnya"

Dari Anas bin Malik ra.Rasulullah saw bersabda"Empat macam yang membatalkan puasa dan wudlu' dan menghapus amal (merusaknya):
1) ghibah; 2)dusta ; 3)mengadu-adu dan 4)memperhatikan kecantikan wanita yang haram dilihatnya "

Dari Abul Laits Assamarqandi sanadnya dari Hudzaifah ra .Rasulullah saw bersabda"Tidak akan masuk surga tukang fitnah"

Dari Abul Laits Assamarqandi sanadnya dari Ibn Abbas ra "Nabi saw berjalan melalui dua kubur yang baru ditanam, lalu Nabi saw bersabda:sesungguhnya kedua kubur ini sedang disiksa,dan tidak disiksa karena dosa besar, adapun yang satu maka tidak bersih jika cebok dari kencingnya,dan yang kedua biasa berjalan membangkitkan fitnah (adu-adu).
Kemudian Nabi saw mengambil dahan pohon yang hijau lalu dibelah dua dan menancapkan diatas kubur masing-masing satu.
Sahabat bertanya:ya Rasulullah saw mengapa engkau berbuat itu?
Jawabnya:Semoga Allah meringankan keduanya selama dahan ini belum kering"

Dari Alhasan.Rasulullah saw bersabda"sejahat-jahat manusia ialah yang bermuka dua, mendatangi ini dengan wajah satu wajah dan yang ini dengan satu wajah, dan siapa yang mempunyai dua lidah didunia, maka Allah akan memberinya dua lidah dari api neraka"

Dari Ibn Umar ra.Rasulullah saw bersabda"Setelah Allah menjadikan surga, lalu diperintah:bicaralah.
Maka berkata surga:sungguh bahagia siapa yang masuk kedalamku.
Maka firman Allah:Demi kemuliaan dan kebesaranKu tidak boleh tinggal padamu delapan macam orang:
1)orang yang selalu minum khamer
2)orang yang tetap menjadi pelacur
3)tukang fitnah
4)germo(membiarkan istrinya berzina)
5)polisi
6)wadam (wanita adam, lelaki yang berlagak wanita)
7)pemutus hubungan famili
8)orang yang bersumpah dengan nama Allah akan berbuat kemudian tidak menepati sumpahnya"


Diposkan oleh Pegangan Hidup
Note:
5) Polisi > menurut Al Qurthubi meyebutkan hadits ini tatkala menafsirkan firman-Nya tentang kisah ‘Ad kaum Nabi Hud serta menyebutkan beberapa sifat-sifat tercela mereka yang dilarang Nabi mereka (Hud. As) Artinya : “Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis.” (QS. Asy Syuara : 130). Dia (Qurthubi) mengatakan sifat-sifat tercela ini banyak terjadi didalam tubuh umat ini dimana mereka meyiksa manusia dengan kejam dengan cambuk, pentungan tanpa alasan yang dibenarkan menurut syariah.

https://www.facebook.com/notes/324083807637623/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar