Selasa, 10 Februari 2015

KUBURAN II : MISTERI.. di ALAM KUBUR



Jika kita memasuki daerah pekuburan dan melayangkan pandangan pada kuburan-kuburan yang tersusun rapi, maka kita akan mendapati keheningan dan sunyi yang berkepanjangan. Tak terdengar sedikitpun suara, meski banyak yang tinggal disitu. Kuburan-kuburan yang berjejer rapat, sementara dahulu mereka tinggal berjauhan, tidak saling mengenal antara satu de
ngan yang lainnya. Ada anak kecil yang masih menyusui, ada orang kaya, ada juga orang yang tak punya. Ada orang yang tua renta, dan ada pula anak muda. Namun, apakah gerangan yang terjadi pada mereka?

Banyak diantara kita tidak mengetahui Misteri Alam Kubur.
Oleh karena itu, kali ini kami akan mengajak anda untuk menjelajahi alam kubur sebagaimana yang telah dikabarkan oleh rasulullah saw berdasarkan wahyu dari Allah swt, bukan dari takhayyul yang dibuat-buat oleh manusia.

Uraian lengkap Hadits Shohih yang panjang dibawah ini.
Al-Barra’ bin ‘Azib-ra dia berkata,: “Kami pernah mengiringi jenazah seorang dari sahabat anshar. Tatkala kami tiba di kuburan, ternyata penggalian lahat belum selesai. Akhirnya Rasulullah saw duduk (menghadap kiblat), dan kami pun duduk di sekelilingnya. seolah-olah ada burung diatas kepala kami yang hinggap (karena dalam keadaan diam dan tenang). Rasulullah saw memegang kayu yang beliau pukulkan ke tanah.(Beliau memandang ke langit lalu memandang ke tanah, lalu beliau mendongakkan kepalanya dan menundukkannya tiga kali).

Kemudian beliau saw bersabda,“Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa kubur“. Diucapkan dua atau tiga kali. Kemudian Rasulullah bersabda, “Ya Allah aku berlindung kepadamu dari azab kubur“. 3x.

Kemudian bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba yang mu’min apabila meninggal dunia dan menghadapi akhirat maka turunlah para malaikat dari langit. Wajahnya putih seakan-akan di wajah mereka itu matahari. Mereka membawa kain kafan diantara kafan-kafan surga dan hanuth (parfum) diantara parfum-parfum surga hingga mereka duduk dari tempat yang jaraknya sejauh mata memandang.

Kemudian datanglah malaikat maut as hingga duduk di sisi kepalanya lalu dia berkata, “Wahai jiwa yang baik (dalam sebuah riwayat: yang tenang) keluarlah menuju kepada ampunan Allah dan keridhoan-Nya.
Rasulullah bersabda,:“Maka keluarlah ruh itu mengalir seperti tetesan air dari wadahnya, lalu malaikat itu mengambilnya. Apabila malaikat maut telah mengambilnya, maka para malaikat itu tidak membiarkannya berada di tangan malaikat maut sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya, lalu mereka meletakkan di dalam kafan dan parfum tersebut.

Maka itulah makna firman Allah -Ta’ala-,“Dia diwafatkan oleh malaikat-malaikat kami; dan malaikat-malaikat kami itu tidak melalaikan kewajibannya“. (QS. Al An’am:61)

Semerbak bau wangi seperti misik paling wangi yang didapati di muka bumi. Lalu mereka membawanya naik. Tidaklah mereka melewatkan ruh itu di hadapan sekumpulan para malaikat melainkan para malaikat itu mengatakan, Siapakah ruh yang wangi ini?
Mereka menjawab, Fulan bin Fulan -disebut dengan nama-nama terbaik yang dulu mereka menyebutnya ketika di dunia- hingga mereka sampai di langit dunia. Lalu mereka minta agar pintu dibukakan untuk ruh itu.

Maka dibukakan untuk mereka. Lalu para malaikat muqarrabun dari semua sisi langit itu mengantarkannya sampai ke langit yang berikutnya hingga berakhir di langit yang ke tujuh.

Allah -Ta’ala- berfirman, “Tulislah untuk hamba-Ku di ‘Illiyyin”. “Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu? (yaitu) Kitab yang bertulis. Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah)“. (QS. Al-Muthoffifin:19-21).

Maka ditulislah kitabnya di Illiyyin. (Kemudian Allah berfirman lagi), “Kembalikanlah ia ke bumi. sesungguhmya Aku (berjanji kepada mereka bahwa) dari bumilah Aku menciptakan mereka dan dari sana Aku kembalikan mereka, dan dari sana pula Aku mengeluarkan mereka lagi di kali yang lain”.

Maka ia dikembalikan ke bumi, dan dikembalikan ruhnya itu ke dalam jasadnya.Kata beliau saw,: sesungguhnya ia mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya, apabila mereka pulang meninggalkannya.

Lalu ia didatangi oleh dua malaikat (yang keras hardikannya) seraya menghardiknya dan mendudukkannya. Lalu kedua malaikat itu bertanya kepadanya, “Siapa Rabbmu?”
Maka ia menjawab, “Rabbku adalah Allah”.
Keduanya bertanya lagi, “Apa agamamu?”
Dia menjawab, “Agamaku Islam”.
Lalu keduanya bertanya lagi, “Siapakah orang yang diutus oleh Allah kepada kalian itu?”
Dia menjawab, “Beliau adalah utusan Allah”.
Lalu keduanya bertanya lagi kepadanya, “Apa saja amalanmu?”
Dia menjawab, “Aku membaca Kitabullah, lalu aku beriman kepadanya, dan membenarkannya”.
Lalu malaikat itu bertanya lagi, “Siapa Rabbmu? dan apa agamamu? dan siapa nabimu?”

Itulah akhir fitnah (ujian) atau pertanyaan yang diajukan kepada seorang mu’min. Maka itulah makna firman Allah -Ta’ala-,“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”. (QS.Ibrahim: 27)

Lalu ia menjawab, “Rabbku adalah Allah; agamaku Islam, dan nabiku adalah Muhammad saw". Maka ada Penyeru (Allah) yang menyeru dari langit dengan mengatakan, “Telah benar hamba-Ku. maka bentangkanlah permadani dari jannah (surga) dan kenakanlah untuknya dari pakaian jannah, serta bukakanlah untuknya pintu ke jannah”.
Lalu sampai kepadanya hawa jannah dan bau wanginya, dan diluaskan kuburnya sejauh mata memandang.

Datanglah kepadanya (di dalam sebuah riwayat: didatangkan kepadanya dalam bentuk) seorang laki-laki yang tampan wajahnya bagus pakaiannya, dan wangi baunya, lalu orang itu mengatakan: “Berbahagialah dengan apa yang membuatmu senang, (berbahagialah dengan keridhan dari Allah -Ta’ala-dan jannah yang di dalamnya ada nikmat-nikmat yang abadi). Ini adalah hari yang dijanjikan kepada engkau”. Lalu ia mengatakan kepadanya, “Engkau telah diberi kabar gembira oleh Allah dengan kebaikan".
"Siapakah engkau ini?"

Wajahmu menunjukkan wajah orang yang datang dengan kebaikan. Orang itu menjawab, “Aku adalah amalanmu yang shalih, Demi Allah tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau orang yang bersegera melakukan ketaatan kepada Allah. Maka Allah membalasmu dengan yang terbaik”.
Kemudian dibukakanlah untuknya pintu jannah dan pintu neraka.

Lalu dikatakan kepadanya, “Inilah tempat tinggalmu jika engkau durhaka kepada Allah. Kemudian Allah menggantikanmu dengan yang itu (jannah)”. Saat ia melihat apa yang ada di dalam jannah, ia mengatakan, “Ya Rabbi, segerakanlah datangnya hari kiamat agar aku pulang lagi kepada keluargaku dan hartaku”. (Lalu dikatakan kepadanya:tenanglah).

Lanjut beliau saw bersabda , “Sesungguhnya seorang hamba yang kafir (di dalam sebuah riwayat, “yang fajir/ durhaka”) apabila ia meninggal dunia dan menghadapi akhirat, turunlah kepadanya para malaikat dari langit (yang keras lagi kejam) yang berwajah hitam-hitam.
Mereka membawa pakaian kasar (dari neraka). lalu mereka duduk dari tempatnya sejauh mata memandang. kemudian datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepalanya lalu ia berkata, “Wahai jiwa yang jelek! Keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahannya!”
Maka tercerai-berai ruh itu di dalam jasadnya, kemudian dicabut seperti dicabutnya besi berduri (banyak cabangnya) dari bulu yang basah lalu tertarik putus bersamanya urat-urat dan pembuluhnya. (Kemudian ia dilaknat oleh setiap malaikat yang ada di antara langit dan bumi dan semua malaikat yang ada di langit; ditutuplah pintu-pintu langit.
Tidak ada di antara malaikat penjaga pintu itu, kecuali mereka memohon kepada Allah agar ruh itu jangan dinaikkan melalui tempat mereka). Lalu malaikat maut mangambilnya.

Apabila malaikat maut telah mengambilnya, maka para malaikat itu tidak membiarkannya berada di tangannya sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya, lalu mereka meletakkannya di dalam kafan tersebut. Maka keluarlah dari ruh itu bau busuk seperti bangkai paling busuk yang didapati di muka bumi. Kemudian mereka membawanya naik.

Tidaklah mereka melewatkan ruh itu di hadapan sekumpulan para malaikat, melainkan para malaikat itu mangatakan, “Siapakah ruh yang sangat busuk ini?
Mereka menjawab, Fulan bin Fulan – disebut dengan nama-nama terburuk yang dulu mereka menyebutnya ketika di dunia– hingga mereka sampai di langit dunia. Lalu mereka minta agar pintu dibukakan untuk ruh itu. Namun tidak dibukakan untuknya.
Kemudian Rasulullah saw membaca ayat,“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS. Al-A’raf:40)

Allah berfirman, “Tulislah kitabnya di Sijjin, di bumi yang paling bawah“. (Kemudian Allah berfirman lagi), “Kembalikanlah ia ke bumi. Sesungguhmya Aku (berjanji kepada mereka bahwa) dari bumilah Aku menciptakan mereka dan dari sana Aku kembalikan mereka, dan dari sana pula Aku mengeluarkan mereka lagi di kali yang lain”.   
Maka dilemparkan ruh (dari langit) dengan lemparan (yang membuat ruh itu kembali ke dalam jasadnya).

Kemudian Rasulullah membaca, “Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh“.(QS. Al-Hajj: 31)
Lalu dikembalikan ruh itu ke dalam jasadnya. (Kata beliau saw, “Sesungguhnya ia mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarkannya apabila mereka pulang meninggalkannya). Lalu ia didatangi oleh dua malaikat (yang keras hardikannya), lalu keduanya menghardiknya dan mendudukkannya.

Kemudian kedua malaikat itu bertanya kepadanya, “Siapa Rabbmu?” Maka ia menjawab, “Haah…hahsaya tidak tahu“. Keduanya bertanya lagi, “Apa agamamu?” Dia menjawab, “Haah hah, saya tidak tahu“. Lalu keduanya bertanya lagi, “apa komentarmu tentang orang yang diutus oleh Allah kepada kalian itu?” Dia tidak tahu namanya.
Lalu dikatakan kepadanya, “Muhammad!?” Maka ia menjawab, “Haah…hah, saya tidak tahu (saya mendengar orang mengatakan begitu”. Lalu dikatakan kepadanya, “Engkau tidak tahu, dan tidak membaca?” Maka ada penyeru yang menyeru dari langit dengan mengatakan, “Dia dusta.

Maka bentangkanlah permadani dari neraka dan bukakanlah untuknya pintu ke neraka”. Lalu sampailah kepadanya panas neraka dan hembusan panasnya. Disempitkan kuburnya hingga bertautlah tulang rusuknya karenanya. Datanglah kepadanya (di dalam sebuah riwayat: didatangkan kepadanya dalam bentuk) seorang laki-laki yang buruk wajahnya buruk pakaiannya dan busuk baunya. Lalu orang itu mengatakan, “Aku kabarkan kepadamu tentang sesuatu yang membuatmu menderita. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu”.

Lalu ia mengatakan kepadanya, “(Engkau telah diberikan kabar jelek oleh Allah)”. Siapakah engkau ini?
Wajahmu menunjukkan wajah orang yang datang dengan kejelekan”.
Orang itu menjawab, “Aku adalah amalanmu yang buruk. (Demi Allah, tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau adalah orang yang berlambat-lambat dari melakukan ketaatan kepada Allah dan bergegas kepada kemaksiatan kepada Allah. Maka Allah membalasmu dengan yang terburuk)”.

Kemudian didatangkan kepadanya seorang yang buta, tuli lagi bisu dengan membawa sebuah palu besar di tangannya! Kalau saja palu itu dipukulkan kepada gunung, tentu gunung itu menjadi debu. maka orang itu memukulkan palu itu kepadanya hingga ia menjadi debu. Kemudian Allah mengembalikannya lagi seperti semula.
Lalu orang itu memukulnya sekali lagi hingga ia memekik keras dengan teriakan yang bisa didengar oleh segala yang ada, kecuali manusia dan jin. Kemudian dibukakan pintu neraka untuknya dan dibentangkan permadani dari neraka).

Maka ia berkata:”Ya Rabbi! janganlah Engkau datangkan hari kiamat itu!” (HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4753), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (107), Ath-Thoyalisiy dalam Al-Musnad (753), dan Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (12059). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (1630))

Demikianlah perjalanan kita kali ini. Semoga bisa menjadi nasihat bagi kita sebagai calon penghuni kubur yang akan segera menyusul orang-orang yang ada dalam liang lahat. Maka persiapkanlah imanmu dan amal sholihmu dengan mempelajarilah agamamu sehingga engkau menjadi orang-orang yang selamat dari hardikan malaikat, dan himpitan kubur yang gelap. Ingatlah dunia dan umurmu singkat !!

Penulis: Buletin Jum’at Al-Atsariyyah Judul: Misteri Alam Kubur

SERAMNYA ALAM KUBUR
Dari Hani' Maula Utsman berkata bahwa ketika Utsman bin Affan berdiri di depan kuburan, beliau Menangis hingga air matanya membasahi jenggotnya. Lalu dikatakan kepadanya, "Diceritakan kepadamu tentang Surga dan Neraka kamu tidak menangis, tetapi kamu menangis dari ini." Maka beliau berkata bahwa Rsulullah saw bersabda:“Kuburan adalah awal rintangan dari beberapa rintangan alam akhirat. Jika sukses di alam itu maka setelahnya lebih mudah, dan jika tidak sukses maka setelahnya lebih susah." Kemudian beliau berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tiada pemandangan yang pernah saya lihat melainkan kuburan yang paling menyeramkan." (Hasan, HR. Tirmidzi dan Ibnu Majjah)
Ketika seseorang hamba diantar ke kuburan dia disertai tiga hal, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya. Dan yang kembali pulang dua hal yaitu harta dan keluarganya, sedangkan yang mengikutinya ham amalnya, seperti yang telah ditegaskan Rasulullah saw dalam sabdanya: "Suatu yang mengikuti mayat ada tiga, kembali pulang dua dan ikut bersamanya satu; dihantarkan keluarganya, hartanya dan amalnya, maka kembali pulang keluarganya dan hartanya dan yang tersisa (bersamanya) amalnya. (HSR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i).

Dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya berkata: “Ketika dinding rumah Nabi saw roboh sementara Umar bin Abdul Aziz pada saat itu sedang berada di Madinah, tiba-tiba telapak kaki salah seorang penghuni kuburan yang dikubur di rumah itu terlihat dan telapak kaki itu terkena sesuatu sehingga berdarah. Maka Umar bin Abdul Aziz kaget sekali, lalu Urwah masuk ke rumah tersebut. Ternyata telapak kaki itu adalah telapak kaki Umar bin Khaththab. Maka Urwah berkata kepada beliau, 'Engkau jangan kaget, kaki tersebut adalah kaki Umar bin Khaththab ra' Lalu beliau menyuruh membangun kembali dinding tersebut dan dikembalikan seperti keadaan semula." (Lihat Kitab Majmu Rasail Ibnu Rajab, Risalah Ahwalul Qubur, hal. 175). 
Abu Umamah al-Bahili berkata, "Sesungguhnya kalian pada pagi dan petang berada dalam hunian yang meraup kebaikan dan keburukan. Dan hampir-hampir kalian akan pergi meninggalkannya menuju hunian lain yaitu kuburan, suatu hunian yang sangat menyeramkan dan rumah yang sangat gelap, tempat tinggal yang sangat sempit kecuali yang diluaskan Allah, kemudian kalian akan dibangkitkan pada Hari Kiamat." (idem, hal. 258)
Umar bin Abdul Aziz rh berkata kepada salah seorang pendampingnya, "Wahai Fulan, Aku tadi malam tidak bisa tidur karena merenungkan sesuatu." Dia berkata, "Apa yang sedang Engkau renungkan, wahai Amirul Mukmmin?" Beliau menjawab, "Aku sedang merenungkan kuburan dan penghuninya. Jika kamu menyaksikan mayat pada hari ketiganya di dalam kubur, niscaya kamu akan mendapatkan suatu bentuk sangat mengerikan walaupun sebelum mati dia sangat menawan hati. Kamu menyaksikan suatu hunian penuh dengan binatang binatang yang menyeramkan, badan yang mulai mengembung dan bernanah yang dibuat santapan cacing tanah, sedang tubuh mulai membusuk, kain kafan mulai hancur, sementara dahulu di dunia penampilannya sangat menawan, aroma tubuhnya sangat semerbak wangi dengan parfum dan pakaiannya sangat bersih dan indah." Setelah itu beliau tersungkur pingsan. (idem, hal. 290).
Dari Yahya bin Abu Katsir bahwa Abu Bakar ra pernah berkhutbah, "Di manakah mereka yang berwajah rupawan, yang bangga dengan usia remajanya, yang silau dengan keperkasaannya, namun hal itu tidak pernah dipersembahkan untuk peperangan? Di manakah mereka yang telah membangun kota-kota besar yang dilindungi dengan benteng-benteng yang kokoh? Semuanya telah ditelan oleh masa dan semuanya akan menuju kepada gelapnya kuburan. (idem, hal. 295)
Umar bin Dzar berkata, "Andaikata orang yang sehat wal'afiyat mengetahui tubuh penghuni alam kubur hancur lebur (dimakan cacing tanah), maka mereka akan sungguh-sungguh dan serius selama berada di dunia karena takut pada suatu hari, di mana hati dan mata tercengang karena ketakutan.(Idem, hal. 296)
Abu Abdurahman al-Umari al-Abid berkata, "Wahai para pemilik istana-istana yang megah! Ingatlah gelapnya hiburan yang menyeramkan, wahai orang-orang yang bergelimang kenikmatan dan kelezatan, ingatlah cacing tanah, darah campur nanah dan hancurnya jasad bersama tanah." (idem, hal. 260).
SIKSA KUBUR MENIMPA JASAD DAN RUH
Menurut pendapat yang shahih siksa kubur menimpa jasad dan ruh seperti yang telah ditegaskan dalam hadits-hadits berikut ini:
> Dari Anas bin Malik ra bahwa seorang lelaki atau wanita berkulit hitam, tukang sapu masjid meninggal dunia lalu dikubur pada malam hari, kemudian di­beritahukan kepada Rasulullah saw dan beliau bersabda:"Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi dengan kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah Azza wa Jalla memberi cahaya pada kuburan itu dengan shalatku atas mereka." Maka beliau mendatangi kuburannya dan shalat atasnya.(Shahih, HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah dan Imam al-Haitsami dalam MajmaZawaidnya (4191) 3/ 145-146 dari Anas bin Malik)

Menurut pendapat yang benar bahwa siksa kubur menimpa ruh dan jasad seperti yang telah ditegaskan Imam Ibnu Rajab, "Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa siksa kubur menimpa jasad dan ruh adalah hadits-hadits yang menjelaskan tentang mayat yang diimpit di alam kuburnya hingga tulang rusuknya hancur berantakan. Kalau siksa kubur hanya menimpa ruh saja maka tidak hanya khusus terjadi di alam kubur saja dan tidak perlu dinisbatkan kepadanya." (Lihat Kitab Majmu Rasail Ibnu Rajab, risalah Ahwalul Qubur, hal. 192)
Imam As-Subki berkata, "Kembalinya ruh ke jasad di alam kubur merupakan ketetapan (final) berdasarkan hadits shahih yang berlaku bagi semua mayat terutama bagi orang-orang yang mati syahid.” (Lihat Syarhus Sudur, Imam as-Suyuthi, hal. 204)

Ibnu Qayyim berkata, "Jika kamu telah mengetahui beberapa pendapat yang batil, maka ketahuilah madzhab salaful ummah dan para imam sunnah (bersepakat) bahwa seorang hamba setelah mati berada dalam nikmat atau azab di alam kubur. Dan demikian itu menimpa ruh dan jasadnya. Dan setelah ruh berpisah dari badan maka ia terus berada dalam nikmat atau azab. Dan terkadang menimpa badan sehingga ia mendapat nikmat atau azab. Kemudian pada saat kiamat besar maka ruh-ruh tersebut dikembalikan ke badan lalu semuanya bangkit dari alam kubur mereka untuk menghadap Rabbul Alamin. Sedang kembalinya ruh ke jasad telah terjadi kata sepakat antara kaum muslimin, Yahudi dan Nasrani." (Lihat Kitab ar-Ruh, Ibnu Qayyim, hal. 69).

Inilah yang dimaksud sabda Nabi, "Sesungguhnya nyawa orang beriman berbentuk burung yang bertengger di pohon surga hingga dikembalikan Allah ke jasadnya pada hari Allah membangkitkannya." (Imam as-Suyuthi berkata bahwa hadits ini diriwayatkan Imam Malik, Ahmad dan Nasa'i dengan Sanad yang shahih. Imam Ibnu Katsir berkata: Hadits ini sandanya shahih (lihat Syarhus Sudur, hal. 306 dan Tafsir Ibnu Katsir QS ali Imran:  169)

BERSAMA SEORANG PEMUDA PENGGALI KUBUR*
Diriwayatkan dari Ibnu Hubaiq: Riwayat dari ayahku yang berkata, Yusuf bin Asbath pernah bertemankan seorang pemuda dari Teluk, yang tidak pernah berbincang-bincang dengannya (Yusuf) selama sepuluh tahun. Akan tetapi, Yusuf mengetahui kerisauan dan kecemasan hati pemuda itu dan juga ketekunannya melakukan ibadat pada siang mahupun malam hari. Kepada pemuda itu Yusuf pernah berkata, “Apa sebenarnya pekerjaanmu dahulu, sehingga aku lihat dirimu selalu tertunduk menangis?” “Dahulu aku adalah seorang penggali kubur,” jawabnya. “Apa yang pernah kamu lihat saat berada di liang lahat?” tanya Yusuf meminta penjelasan. “Aku melihat rata-rata muka mereka dipalingkan dari arah kiblat, kecuali beberapa orang saja,” kata pemuda itu. “Kecuali beberapa orang saja?” tanya Yusuf dengan penuh hairan.   *

Setelah berkata demikian, Yusuf pun gelisah dan fikirannya tidak tenteram. Oleh itu dia memerlukan ubat untuk menyembuhkan kegelisahannya. Ibnu Hubaiq meneruskan ceritanya, “Ayahku berkata: Kami lalu memanggil doktor Sulaiman untuk mengubati Yusuf. Setelah mendapatkan perawatan yang teratur, Yusuf pun sihat kembali seperti sediakala dan dia pun berkata, “Kecuali hanya sedikit saja!” Yusuf terus-menerus mengucapkan demikian, dan lantaran itu dia mendapatkan perawatan terus agar fikirannya normal kembali. Ketika doktor Sulaiman selesai mengobati dan hendak pulang, Yusuf berkata kepada orang-orang yang menungguinya, “Apa yang mesti kalian berikan kepada doktor itu?”
“Dia tidak mengharapkan apa-apa darimu,” jawab kami semua.
“Subhanallah! Kalian telah berani mendatangkan doktor kerajaan, akan tetapi, aku tidak memberikan sesuatu pun kepadanya,” kata Yusuf.
“Berikan kepadanya uang beberapa dinar!” kata kami kepada Yusuf.
Ambillah ini dan berikan kepadanya serta tolong beritahukan kepadanya bahawa aku tidak memiliki sesuatu pun, kecuali sekadar ini, agar dia tidak berprasangka bahwa aku ini mempunyai harga diri yang lebih rendah daripada para raja,” kata Yusuf.


Yusuf kemudian menyerahkan sebuah kantong berisi uang sebanyak lima belas dinar dan diberikannya kepadaku. Selanjutnya kuserahkan uang tersebut kepada doktor Sulaiman atas pertolongannya kepada Yusuf. Sejak peristiwa itu Yusuf akhirnya tekun menganyam tikar dari daun kurma hingga akhir hayatnya. Dan diriwayatkan dari Hubaiq yang mengatakan: Yusuf bin Asbath pernah berkata, “Dari ayahku, aku mendapatkan harta waris berupa tanah seharga lima ratus dinar yang terletak di daerah Kufah. Akan tetapi, pada akhirnya terjadilah perselisihan di antara saudara-saudaraku, kerana itu aku meminta pendapat kepada Hasan bin Shaleh. Hasan bin Shaleh lalu berkata kepadaku, “Aku tidak ingin kamu terlibat pertentangan dengan mereka, hanya disebabkan masalah tanah yang akan kita masuki kelak.” Demikianlah atas saranan Hasan bin Shaleh itu, maka kurelakan tanah itu kepada mereka secara ikhlas kerana Allah SWT semata sebab aku menyedari bahawa diriku adalah bahagian daripada tanah.

Aku dimakamkan hari ini,*

Bismilahirrohmanirrohim assalamualaikum wr.wb.
Perlahan, tubuhku ditutupi tanah, perlahan, semua pergi  meninggalkanku, masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka, aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,sendiri, menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal, Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain, Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian, Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,tetapi aku tetap sendiri,disini, menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin,Tobat tak lagi dianggap, dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya), jika Kau beri aku satu lagi kesempatan, jika Kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja...

Aku akan berkeliling, memohon ma'af pada mereka, yang selama ini telah merasakan zalimku, yang selama ini sengsara karena aku, yang tertindas dalam kuasaku, yang selama ini telah aku sakiti hatinya yang selama ini telah aku bohongi....

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini, yang kukumpulkan dengan wajah gembira, yang kukuras dari sumber yang tak jelas, yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji-janji palsu yg sering ku umbar dulu.

Dan Tuhan, beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta, teringat kata-kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka, maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu ...

beri juga aku waktu, untuk berkumpul dengan istri dan anakku, untuk sungguh-sungguh beramal soleh, Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu, bersama mereka ...

begitu sesal diri ini,karena hari-hari telah berlalu tanpa makna penuh kesia-siaan, kesenangan yang pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali ...

mengapa ku sia-siakan saja, waktu hidup yang hanya sekali itu, andai ku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak terma'afkan, dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri, untuk waktu yang tak terbayangkan ..

hamba Alloh/kita peduli

ZIARAH KUBUR
Riwayat tentang  Nabi saw ziarah kubur,ada begini dan seperti  ini:
''Bahwa Nabi saw apabila pergi [ziarah] ke kubur,ia berkata :
ASSALAMU 'ALAIKUM DAARO QAUMIN MU'MININ,WA INNAA INSYAA ALLAHU BIKUM LAAHIQUN,
[mudah2an sejahtera [dr Allah turun] atas kamu ahli kubur yg mukmin & jika dikehendaki oleh Allah,kami akan bertemu kamu][H.S.R.Muslim]

Dan ada juga Nabi saw mengucapkan:
ASSALAAMU 'ALAIKUM AHLADDIYAARI MINAL MUKMINIINA WAL MUSLIMIINA WAINNAA INSYAA ALLAHU BIKUM LAAHIQUUNA NAS ALULLAHA LANAA WALAKUMUL 'AAFIAH.
[Selamat kpdmu hai ahli kubur dr kaum mukminin & muslimin,& jika dikehendaki oleh Allah,kami akan mengikuti kamu,kami meminta kpd Allah keselamatan untuk kami & untuk kamu][H.S.R.Ahmad & Muslim]

Beginilah Hadits2 yang menunjukkan cara Nabi saw ziarah kubur itu.
Dan lagi maksud ziarah itu,adalah akan menginsafkan diri yang hidup,bahwa kita ini,walaupun bagaimana mulianya dan kayanya, semuanya akan mati, dan karena itu,patutlah kita kerjakan perintah Tuhan Allah & RosulNya

Seruan Kubur

Kubur Setiap Hari MenyeruManusia Sebanyak Lima (5) Kali …
1. Aku rumah yangterpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,bawalah amal soleh yang menjadihamparan.
4. Aku rumah ular berbisa,maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,maka banyaklah bacaan:“Laailahaillallah, Muhammadar Rasulullah”, supaya kamu dapat jawaban kepadanya.



Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya ……

1. Dunia itu racun, zuhuditu obatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun,zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.


(Kirimkan Untuk Rekan-RekanMuslim Anda Yang Lain Sebagai Tanda Sahabatnya Sedang Mengingatinya …)


Nabi Muhammad S.A.Wbersabda:Ada 4 di pandang sebagai ibu “, yaitu :
1. Ibu dari segala OBATadalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.

Berpesan-pesanlah kepadakebenaran dan kesabaran.


Beberapa kata renungan dari Qur’an :
Orang Yang Tidak Melakukan Solat:

Subuh : Dijauhkan cahayamuka yang bersinar
Zuhur : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Asar : Dijauhkan dari kesehatan/kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.
Isya : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya


Liang kubur menanti kita

Betapa banyakpemuda-pemudi yang tertawa-tawa
Sedangkan kain kafannya sedang dipotong
Betapa banyak manusia menjumpai ajalnya
Padahal tubuhnya masih segar dan sehat

Kematian tak kenal waktu
Kapanpun dia akan menjemput, dia pasti datang
Kematian juga tak kenal tempat
Dimanapun kita berada dia akan mendatanginya

Saudaraku……………………..
Takutlah jika kematian menjemput kita
Sementara kita sedang dalam kemaksiatan
Tubuh kita berlumur dosa

Saudaraku………………
Masihkah engkau tertawa
Ketika mata-mata saudaramu melotot
Menahan pedih dan sakitnya kematian

Saudaraku…………………
Masihkah engkau kejar dunia
Sementara saudaramu meninggalkannya
Pergi ke alam kubur

Tanpa harta dunia yang dikumpulkannya

Saudaraku…………………..
Kita tidak tahu
Mungkin malam ini kubur kita sedang di gali
Mungkin besok pagi kafan kita akan di potong

Kita juga tidak tahu
Mungkin ini malam terakhir bagi kita
Mungkin ini makanan yang terakhir kita makan

Saudaraku……………
Kematian bukanlah sebuah misteri
Tapi sebuah kepastian bagi yang hidup
Ketika liang kubur menanti
Masihkah engkau sia-siakan waktumu
Engkau buang-buang masa mudamu
Untuk kenikmatan yang sementara
Masihkah engkau bakhil kepada saudaramu
Iri dengki dan hasad

Saudaraku………………
Untuk apa engkau timbun harta berlimpah
Untuk apa engkau cari penghargaan manusia
Sementara itu tak berguna
Ketika engkau terbujur kaku di petak kuburmu
Tulang belulangmu hancur
Wajahmu yang cantik terkelupas
Perutmu busuk dan hina

Masihkah engkau sombong dengan semua titipan itu
Wajahmu yang cantik hanya titipan
Tubuhmu yang sempurna hanya titipan
Hartamu yang berlimpah hanya titipan
Isteri dan anakmu hanya titipan
Semua titipan duhai saudaraku

Tidakkah engkau sadar……..
Ketika begitu banyak manusia
Mendahului ajalnya
Tidakkah engkau pernah berfikir
Kemana mereka semua?
Akankah mereka mati sia-sia
Tanpa balasan, tanpa perhitungan
Akal akan berkata
Mereka akan kembali kepada Alloh sang kholik

Saudaraku………..
Mari kita perbaiki diri kita
Mari kita banyak beristighfar
Karena Liang kubur menanti kita –


SYAIR KEMATIAN
Tiada satu pun dari yangengkau lihat akan kekal keceriaan wajahnya.
Tuhan kekal, sedangkanharta dan manusia akan binasa.
Sehari pun harta kekayaanHurmuz tak akan bisa membuatnya kekal.
Kaum ‘Ad juga melakukanhal yang sama, tapi mereka tetap tidak kekal.

Begitu pula Nabi Sulaimanmanakala ingin bergerak mendatanginya.
Manusia dan jinberdatangan padanya.
Mana raja-raja yang parautusan dari segala penjuru mendatanginya.
Karena kemuliaannya? Di sanaterdapat telaga yang pasti akan didatangi.

Suatu hari ia pasti akandatang, dan mereka pun akan datang.
Kita menjalani langkahyang telah ditentukan.
Langklah yang telahditentukan bagi seseorang, pasti dijalaninya.
Rezeki kita tidaklah sama.

Yang tidak didatangirezeki itu.
Yang kematiannyaditetapkan di suatu tempat.
Ia takkan mati di laintempat.
Jika suatu malam engkaumenjadi pengikut suatu kaum.

Ketahuilah bahwa engkauakan dimintai pertanggung-jawaban.
Jika engkau mengantarjenazah ke dalam kubur.
Ingatlah, sungguhengkaupun akan diusung.
Berbekallah dari duniaini.

Karena sesungguhnya engkautak tahu bila malam telah tiba.
Apakah engkau akan hidupsampai fajar?
Betapa banyak pengantinwanita yang dihiasi untuk suaminya
Padahal roh mereka telahdigenggam pada malam Lailatul Qadar.

Betapa banyak anak kecildiharapkan panjang umur.
Tapi roh mereka dimasukkanke kegelapan alam kubur.
Betapa banyak orang yangsehat mati tanpa sakit.
Betapa banyak orang yangsakit malah hidup lebih lama.

Betapa banyak pemudabersantai ria setiap pagi dan sore.
Padahal kain kafannyatelah ditenun tanpa diketahuinya.
Betapa banyak orang yangtinggal di istana pada pagi hari.
Di sore harinya ia menjadipenghuni kubur.

Maka jadilah orang yangikhlas Dan lakukanlah selalu amal baik.
Semoga engkau perolehganjaran dan pahala.
Tetaplah takwa kepadaTuhan.
Sebab takwa dapat memberirasa aman dari kengerian di Padang Mahsyar.
Biarkan duniamenghampirimu dengan sia-sia.

Bukankah akhirperjalanannya adalah perpindahan?
Duniamu tiada lain laksanabayangan.
Yang menaungimumu….lalulenyap tak berbekas.
Setiap hari mautmenebarkan kain kafan.
Sementara kita lali akankewajiban.

Jangan engkau merasa damaidengan dunia dan keindahannya.
Walaupun engkaudisandangkan pakaian dunia yang bagus.
Dimanakah orang-orang yangtercinta dan para tetangga?
Apakah yang merekaperbuat?
Dimanakah mereka yang dulumenenangkan kita?

by Irsyah in Agama,Artikel, Hikmah, Puisi, Umum/shacma


CEMBURUKU PADA TERPIDANA MATI*
Mati
Kata yang sebagian orang menakuti.
Kata yang sebagian orang mencari-cari.
Kata yang sudah pasti dilalui.
Kata yang sudah pasti akan kita dekati


Bagi mereka yang takut.
Tak kan mungkin waktu berlaku surut.
Bagi mereka yang mencari-cari.
Mati bagai sebuah rezeki


Ada yang takut mati karena cinta dunia.
Mengumpulkan harta dengan segala cara.
Menikmatinya sampai tak ingat dosa.
Puaskan nafsu membabi buta

Ada yang takut mati karena azab yang akan di jalani.


Alam kubur yang gelap gulita menanti.
Terbujur sendiri tiada sanak saudara menemani.
Bekal di bawa terasa tak akan mencukupi

Bagi mereka yang mencari mati.


Dunia ini tiada arti.
Utama ibadah pada ILAHI.
Jihad fisabilillah selalu dia cari

Mati adalah rahasia ILAHI.
Tak seorang pun tahu kapan akan didatangi.
Baik yang sakit maupun yang sehat.
Baik yang lemah maupun yang kuat


Tapi
Ada yang tahu kapan ajal menjemput.
Walau perasaan dihantui rasa takut. Walau hati menjadi kecut.
Melihat algojo bagai malaikat maut

Inilah yang kecemburui.
Mereka tahu karena di vonis hukuman mati.
Atas kejahatan yang mereka lakukan.
Hukuman mati jatuh dari pengadilan

Bila kita bisa berpikir jernih.
Gunakanlah kesempatan ini untuk membersihkan diri.
Mendekatkan diri pada ILAHI ROBBI.
Hapuskan segala dosa dari dalam diri

Taubat nasuhalah menjelang maut mendekat.
Sesali dosa-dosa yang telah diperbuat.
Dekatkan diri dengan memperbanyak zikir dan sholat.
Maut menjemput bagai sebuah nikmat

ALLAH maha luas kasih dan sayangNya.
ALLAH maha pengasih dan penyayang pada umatNya.
ALLAH penerima taubat semua hamba hambaNya.
ALLAH tak akan pernah mengingkari janjiNya

Yosrizal

"SIKSA KUBUR" 


Saat nyawa mu terpisah ...
Jasad mu terbujur kaku ...
Wajah muram mu menyelimuti ...
Semua mata memandang di balik tanah ini ...

Saat mata tak bisa terbuka ...
Semua gelap gulita seperti dosa ini ...
Terlambat sudah untuk taubat ...
Siksaan sudah di depan mata ...

Saat hawa panas neraka terasa ...
Jantung berdetak keras ...
Teriakan penyesalan kita keluarkan ...
Tapi semua terlambat ...

Asap api neraka yang membakar hati ...
Adalah sambutan dari neraka
Ajal telah datang ...
Rasa pasrah dan sesal menyelimuti ...


Karya Anak Kelas X7 Smantie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar